Bareskrim Polri Bantu Selidiki Dugaan Kebocoran Data Pengguna eHAC

Kepala Divisi Humas Polri Irjen Raden Prabowo Argo Yuwono
Sumber :
  • dok Polri

VIVA – Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Polri turut membantu menyelidiki dugaan kebocoran data diri pengguna pada aplikasi Electronic Health Alert Card (eHAC). Kartu tersebut merupakan kartu kewaspadaan kesehatan versi modern yang dikembangkan oleh Kementerian Kesehatan.

Gunung Semeru Kembali Erupsi, Petugas Pengamatan: Durasi 118 Detik

"Polisi bantu lidik," kata Kepala Divisi Humas Polri Irjen Pol Argo Yuwono, saat dikonfirmasi di Jakarta, Selasa, 31 Agustus 2021.

Menurut Argo, Polri memiliki Direktorat Tindak Pidana Siber yang dapat melakukan penyelidikan terkait kebocoran data. Namun ia tidak merinci seperti apa proses penyelidikan tersebut. "Secara teknis biarkan penyidik siber bekerja," tutur Argo.

Alibaba Cloud Diskon Harga

Sebelumnya, VPN Mentor, situs yang fokus pada Virtual Private Network (VPN), melaporkan adanya dugaan kebocoran 1,3 juta data pada eHAC.

Data-data yang bocor tidak hanya sekadar data yang ada di KTP, tapi juga sampai menyentuh data hasil tes COVID-19, paspor, data rumah sakit dan klinik yang telah melakukan pengetesan pada pengguna, hingga data pembuatan akun eHAC.

Sopir Alami Microsleep Diduga Penyebab Kecelakaan Maut Bus Rosalia Indah

Dugaan kebocoran data tersebut terjadi karena pembuat aplikasi menggunakan database Elasticsearch yang tidak memiliki tingkat keamanan yang rumit sehingga mudah dan rawan diretas. (Antara)


 

Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono

Heru Budi Tegaskan ASN DKI Tak Ada WFH: Media Saja Masuk

Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono menegaskan, tidak ada penerapan kerja dari rumah (work from home/WFH) bagi Aparatur Sipil Negara (ASN) jajarannya.

img_title
VIVA.co.id
16 April 2024