Jenguk Pasien di RSUD Kota Semarang Sudah Diperbolehkan

RSUD KMRT Wongsonegoro Semarang Jawa Tengah
Sumber :
  • Teguh Joko Sutrisno

VIVA – Menurunnya kasus COVID-19 di Kota Semarang, Jawa Tengah, membuat sejumlah rumah sakit kini mulai melonggarkan beberapa aturan. Setelah sebelumnya ramai dengan pasien terpapar Corona. Ruang isolasi pun nyaris kosong setelah para pasien dinyatakan sembuh. 

Pasien Imunodefisiensi Primer Minta Pemerintah Masukkan Terapi IDP ke dalam Formularium Nasional

Salah satunya di RSUD KRMT Wongsonegoro. Dari kapasitas bed ruang isolasi biasa yang mencapai 200 lebih, saat ini hanya terpakai untuk 12 pasien. Sementara di ruang ICU ada 2 pasien, yang itupun kondisinya mulai membaik dan segera dipindahkan ke ruang perawatan biasa.

Kondisi tersebut membuat manajemen rumah sakit membuat kebijakan, dengan membuka kembali jam besuk bagi pengunjung yang ingin menengok pasien non COVID-19.

Lecehkan Istri Pasien, Oknum Dokter di Palembang Jadi Tersangka

Direktur RSUD Wongsonegoro Semarang, dr. Susi Herawati, menjelaskan ada beberapa alasan sehingga jam besuk sekarang dibuka lagi.

"Jadi, yang pertama karena COVID-19. Yang kedua, kita memahami dan menyadari kerinduan masyarakat yang ingin menengok kerabatnya yang dirawat. Hal itu akan memberi kenyamanan dan kelegaan, sehingga bisa membantu penyembuhan karena secara psikologis pasien terbantu," jelas Susi saat dihubungi VIVA, Rabu 1 September 2021.

Kronologi Siswi SMAN 1 Cisaat Meninggal Dunia saat Jalani Seleksi Paskibra

Ia menambahkan, ada beberapa syarat bagi pembesuk. Pertama, untuk yang menunggu maksimal satu orang. Kemudian untuk yang membesuk diatur maksimal dua orang yang masuk. 

"Baik penunggu maupun pembesuk semuanya harus sudah divaksin dan harus menunjukkan sertifikat saat datang. Dan tentu saja mereka harus sehat. Nanti akan dicek oleh penjaga di pintu masuk," lanjut Susi.

Namun, lanjutnya, pembukaan jam besuk saat ini masih dalam taraf uji coba dulu. Sehingga jam bukanya baru dari jam 4 hingga jam 5 sore.

"Ya kita ujicoba dulu. Kalau nanti ternyata terlalu banyak yang datang akan kita evaluasi," jelas Susi.


Laporan: Teguh Joko Sutrisno/ tvOne Jawa Tengah.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya