Geger Pria Paruh Baya di Bekasi Diduga Cabuli Anak, Ketua RT Membantah

Geger pria paruh baya di Bekasi diduga Cabuli anak di bawah umur.
Sumber :
  • Tangkapan layar/Dani (Bekasi)

VIVA – Warga Bintara Bekasi Barat dibuat geger dengan unggahan video dugaan pencabulan yang dilakukan pria paruh baya pada Sabtu malam 4 September 2021. Pasalnya, pria itu disebut sebagai pelaku dugaan pencabulan kepada anak-anak.

Detik-detik 2 Pemuda Ditangkap Warga Gegara Dikira Bandar Narkoba, Polisi Ungkap Faktanya

Peristiwa itu terjadi di RT 10 RW 02, Bekasi Barat, Kota Bekasi. Dalam video itu pria paruh baya dibawa oleh pihak kepolisian menggunakan mobil.

Masih dalam video itu, terlihat warga sekitar mulai berang dan meneriaki pria paruh baya tersebut. Dalam keterangan video itu menulis.

Viral Bocah Tabrakkan Mobil Listrik Chery di Dalam Mall, Netizen: Alhamdulillah SPK

"Pencabulan terhadap anak kecil, warga amankan pria pelaku pencabulan terhadap anak usia 3-4 tahun," tulis akun instagram @kabarutama.

Ketua RT 10 RW 02, Surya Wangsa, membantah terkait adanya tindakan asusila di wilayahnya. Menurutnya, masalah tersebut hanya kesalahpahaman yang sudah sudah diselesaikan.

Sopir Bus MGI yang Cekcok di Tol Bocimi dan Ngaku Anak Tentara Dinonaktifkan

"Enggak ada asusila, itu tidak benar. Peristiwa ini juga udah selesai, kedua belah pihak juga sudah melakukan mediasi. Jadi keduanya udah mediasi," kata Surya, Minggu 5 September 2021.

Dia menceritakan, peristiwa tersebut bermula ketika tiga orang anak menangis lantaran sempat dipegang oleh Deni (56) terduga pelaku. Kemudian, hingga tindakannya diadukan si anak kepada orangtuanya.

Tak lama, orangtua anak itu kata Surya dipertemukan dengan terduga pelaku. "Awalnya salah komunikasi. Anak dipegang takut, ngadu ke orangtuanya lah. Udah kelar itu kan nggak ada unsur negatif yang enggak-enggak sebenarnya," ujarnya.

Lalu, kata Surya, proses mediasi dilakukan di kediaman RT. Di situ banyak warga yang berdatangan hingga pihak kepolisian datang, dan mediasi diteruskan di kantor polisi.

Hanya saja, warga yang menyaksikan mediasi itu beranggapan jika informasi tindakan asusila itu benar adanya.

"Jadi cuma salah paham saja. Jadi enggak ada itu asusila. Intinya ini udah selesai, udah damai juga keduanya ya, jadi yang di medsos itu tidak benar," jelasnya. 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya