Kepala Distrik di Papua Diduga Jual Empat Ton Beras Bansos

Sejumlah warga Distrik Wouma, Kabupaten Jayawijaya, Provinsi Papua, berdemonstrasi mempertanyakan beras bansos sebanyak empat ton yang hilang.
Sumber :
  • ANTARA/Marius Frisson Yewun

VIVA – Kepolisian Resor Jayawijaya, Papua, menduga mantan Kepala Distrik Wouma, berinisial SM, telah menjual empat ton beras bantuan sosial (bansos) yang seharusnya diberikan secara gratis untuk masyarakat Wouma.

Bansos Sembako dan PKH Kembali Disalurkan, Pos Indonesia Wanti-wanti Ini

Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Jayawijaya Iptu Mattinetta di Wamena, Rabu, 8 September 2021, mengatakan pihaknya masih mencari di mana SM menjual beras bantuan sosial itu.

"Kami masih melakukan pemeriksaan terhadap mantan Kepala Distrik Wouma, di mana tempat dijualnya beras itu karena kami menduga beras milik masyarakat Wouma ini sudah dijual," ujarnya.

Daftar Harga Pangan 25 April 2024: Bawang Merah hingga Daging Sapi Naik

Jika sang mantan kepala distrik mau mengembalikan empat ton beras bansos itu maka akan disalurkan kepada masyarakat Wouma, dan proses hukum terhadap yang bersangkutan dihentikan.

"Kalau yang bersangkutan tak bisa mengembalikan beras itu maka akan ditindak lanjuti dengan penegakan hukum karena ini merupakan hak masyarakat yang harus diterima," ujarnya.

Harga Eceran Tertinggi Beras Medium Dinaikkan Meski Panen Raya, Ini Rinciannya Per Wilayah

Saksi lain yang diperiksa terkait kasus itu adalah dua orang petugas program keluarga harapan (PKH) serta Kepala KCP Bulog Wamena.

Sebelumnya masyarakat Distrik Wouma berdemonstrasi ke kantor Bupati Jayawijaya untuk meminta SM diganti karena dinilai terlibat penggelapan bantuan beras di sana.

Masyarakat menyampaikan bahwa mereka hanya menerima bantuan beras sebanyak dua ton dari total yang seharusnya diterima adalah enam ton lebih.

Setelah dua kali demonstrasi terkait beras itu dan mendesak kepala distrik diganti, akhirnya SM menyatakan mengundurkan diri dari jabatan. (ant)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya