Kisah Petugas Padamkan Api Lapas Tangerang: Dengar Suara Rintihan

Proses evakuasi kebakaran di Lapas Tangerang
Sumber :
  • VIVA/Sherly

VIVA – Aksi petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah atau BPBD Kota Tangerang dalam ketanggapannya memadamkan api pada peristiwa kebakaran Lapas Kelas I Tangerang, mendapatkan pujian pihak Kementerian Hukum dan HAM.

RS Polri: Seluruh Jasad Korban Kebakaran Toko Frame Mampang Sudah Teridentifikasi

Namun di balik itu, nyatanya terdapat kisah haru yang dialami petugas BPBD tersebut saat berusaha memadamkan api dan menyelamatkan para narapidana yang ada di dalam sel.

Diceritakan Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Kota Tangerang, A Ghufron Falfeli, sesaat ia bersama timnya mencoba memadamkan api, ia mendengar suara rintihan dan permintaan tolong dari dalam sel.

Puslabfor Polri Selidiki Kasus Kebakaran Maut Toko Frame Mampang

"Saat itu laporan masuk pada kami jam 02.03 WIB, kami langsung terjun ke lokasi dengan 12 mobil damkar. Saat tiba pukul 02.10 WIB, api cukup besar dan kami langsung bergerak cepat," katanya kepada VIVA, Rabu, 8 September 2021.

Di lokasi, petugas bergerak ke sisi depan dan samping lapas untuk proses pemadaman, dengan waktu kurang lebih 16 menit tim berhasil menjinakkan api.

RS Polri Sebut Jasad Kebakaran Toko Frame Mampang Luka Bakar Sampai 100 Persen

"Sebetulnya, proses penjinakkan api itu hanya memakan waktu 13 menit, namun proses pendinginannya yang cukup memakan waktu. Dan secara keseluruhan kita berhasil menjinakkan lokasi kebakaran pukul 03.00 WIB," jelasnya.

Saat tengah menjinakkan api, ia secara pribadi mendengar suara teriakan dari dalam sel. Tetapi tidak bisa melihat korbannya.

"Saya dengar teriakan dari dalam sel, tidak lihat korbannya, karena kan kita dari luar, hanya teriakan minta tolong dan rintihan saja,".

Pada saat pemadaman, sejumlah petugas pun juga berhasil menyelamatkan 4 orang narapidana dari dalam sel. Namun memang, banyak narapidana yang tidak tertolong akibat telah terkepung api.

"Sekitar 4 orang berhasil kita selamatkan, sisanya kami tidak bisa karena kondisi sudah terkepung," ungkapnya.

Untuk diketahui, sampai saat ini kebakaran yang menewaskan 41 orang itu disebabkan adanya arus pendek listrik. Dimana titik api berasal dari atas sel tahanan.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya