Pendemo Ricuh Tuntut KPK Usut Formula E Anies Baswedan

Massa membawa poster penolakan kegiatan balapan mobil Formula E (Foto ilustrasi).
Sumber :
  • VIVA/Syaefullah

VIVA – Puluhan orang yang menggelar aksi unjuk rasa di Kantor KPK, Senin, 13 September 2021, sempat diwarnai kericuhan. Mereka menuntut KPK ikut menyoroti polemik Formula E.

Pantauan awak media, demo sempat ricuh lantaran  pendemo coba merangsek masuk ke halaman Gedung KPK Merah Putih.

Terlihat massa membawa spanduk bertulisan 'Wanted, KPK Mana Nyalimu?' dengan foto Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. Sebagian para pendemo pun terlihat tidak menggunakan masker. 

Akhirnya anggota kepolisian juga membantu menghalau massa untuk tidak masuk ke Gedung KPK. Namun, beberapa perwakilan terlihat dibolehkan masuk ke dalam lobi KPK guna menyampaikan tujuan aksi itu.

Pada akhirnya, menjelang petang, massa berhasil diredam belasan polisi supaya tidak masuk ke dalam gedung KPK.

Polemik hajatan balap mobil listrik Formula E di Monas pada Juni tahun depan menuai pro dan kontra. Gubernur Anies Baswedan digoyang hak interpelasi yang dimotori Fraksi PDIP dan PSI di DPRD DKI.

Hak interpelasi itu muncul karena adanya temuan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) terkait perhelatan Formula E. Namun, 7 fraksi lainnya di DPRD tidak setuju hak interpelasi dan mendukung perhelatan Formula E.

Terkait polemik itu, Wakil Gubernur DKI Ahmad Riza Patria menyampaikan tahapan rencana penyelenggaraan Formula E sudah melalui proses panjang. Pun, hal ini sudah melibatkan kajian dari konsultan independen.

Ada Kesan Anies Baswedan Mulai Ditinggalkan Partai Pendukungnya, Menurut Pengamat

"Apakah mungkin ini ada kerugian atau tidak. Kemudian baik atau tidak? Apakah biaya yang dikeluarkan sesuai atau tidak? Lagi-lagi sudah dikaji melalui proses dan itu sudah memenuhi syarat," kata Riza di Balai Kota DKI, beberapa waktu lalu.
 

Capres nomor urut satu, Anies Baswedan di Nasdem Tower, Jakarta Pusat, Jumat, 22 Maret 2024

Anies Buka Peluang Maju Pilgub Jakarta: Saya Baru Satu Periode

Anies menyebut peluangnya di Pilgub Jakarta terbuka asal mendapat dukungan dari masyarakat dan parpol, karena baru menjabat satu periode di Jakarta. 

img_title
VIVA.co.id
26 April 2024