Musim Hujan Maju di Sebagian Wilayah RI, Waspada Banjir

Monitor prakiraan cuaca di kantor BMKG.
Sumber :
  • VIVA.co.id/M. Ali. Wafa

VIVA – Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika atau BMKG menyebutkan dari total 342 Zona Musim (ZOM) di Indonesia, sesuai dengan prediksi sebelumnya di bulan Agustus, sebanyak 14,6 persen akan mengawali musim hujan maju di bulan September 2021 ini, yang meliputi Sumatra bagian tengah dan sebagian Kalimantan. 

Sindir Heru Budi, Ketua DPRD: Siapapun Pj Gubernurnya Kalau Gak Radikal Ya Jakarta Tetap Banjir

Kemudian 39,1 persen wilayah pada Oktober 2021, meliputi Sumatra bagian selatan, sebagian besar Kalimantan, Sulawesi, Jawa, dan Bali. 

"Sementara itu, sebanyak 28,7 persen wilayah lainnya pada November 2021, meliputi sebagian Lampung, Jawa, Bali - Nusa Tenggara, dan Sulawesi," Deputi Bidang Meteorologi BMKG, Guswanto di Jakarta, Selasa, 14 September 2021. 

Hujan Sedang hingga Lebat Diperkirakan Guyur Sejumlah Daerah pada Hari Ini

Jika dibandingkan terhadap rerata klimatologis awal musim Hujan pada periode 1981-2010, maka awal musim hujan 2021/2022 di Indonesia diprakirakan maju pada 157 ZOM (45,9 persen), sama dengan rerata klimatologisnya pada 132 ZOM (38,6 persen), dan mundur pada 53 ZOM (15,5 persen). 

Sifat hujan selama musim hujan 2021/2022 diprakirakan NORMAL atau sama dengan rerata klimatologisnya pada 244 ZOM (71,4 persen), sejumlah 88 ZOM (25,7 persen) akan mengalami kondisi musim hujan ATAS normal (lebih basah dari biasanya) dan 10 zom (2,9 persen) akan mengalami musim hujan bawah normal.

China Dilanda Banjir Bandang, 4 Orang Tewas dan 10 Hilang

Kemudian, terkait potensi cuaca, kata dia, Fenomena Madden Julian Oscillation (MJO), gelombang Rossby Ekuatorial, dan gelombang Kelvin terpantau aktif di wilayah Indonesia hingga seminggu ke depan. 

MJO, gelombang Rossby Ekuatorial, dan gelombang Kelvin adalah fenomena dinamika atmosfer yang mengindikasikan adanya potensi pertumbuhan awan hujan dalam skala yang luas di sekitar wilayah aktif yang dilewatinya. 

Fenomena MJO dan gelombang Kelvin bergerak dari arah Samudra Hindia ke arah Samudra Pasifik melewati wilayah Indonesia dengan siklus 30-40 hari pada MJO, sedangkan pada Kelvin skala harian. 

Sebaliknya, Fenomena Gelombang Rossby bergerak dari arah Samudera Pasifik ke arah Samudra Hindia dengan melewati wilayah Indonesia. Sama halnya seperti MJO maupun Kelvin, ketika Gelombang Rossby aktif di wilayah Indonesia maka dapat berkontribusi pada peningkatan pertumbuhan awan hujan di beberapa wilayah indonesia. 

Selain itu, terbentuknya belokan maupun pertemuan dan perlambatan kecepatan angin (konvergensi) dapat mengakibatkan meningkatnya potensi pertumbuhan awan hujan di beberapa wilayah Indonesia. 

Menurutnya, suhu muka laut dan anomali suhu muka laut juga terpantau masih hangat di sebagian besar perairan di Indonesia, yang mendukung peningkatan suplai uap air sebagai sumber pembentukan awan-awan hujan. 

"Kondisi tersebut juga didukung oleh masih tingginya kelembaban udara di sebagian besar wilayah di Indonesia hingga seminggu ke depan," ujarnya. 

Berdasarkan kondisi tersebut diuraikan di atas, BMKG memprakirakan potensi hujan lebat yang dapat disertai kilat/petir/angin kencang dalam periode 13 - 20 September 2021 terdapat di wilayah Provinsi: 

1. Aceh
2. Sumatra Utara
3. Sumatra Barat
4. Bengkulu
5. Riau
6. Kep. Riau
7. Jambi
8. Sumatra Selatan
9. Kep. Bangka Belitung
10. Lampung
11. Banten
12. Jawa Barat
13. DKI Jakarta
14. Jawa Tengah
15. Yogyakarta
16. Jawa Timur
17. Kalimantan Barat
18. Kalimantan Tengah
19. Kalimantan Timur
20. Kalimantan Utara
21. Sulawesi Tengah
22. Sulawesi Barat
23. Sulawesi Utara
24. Maluku Utara
25. Maluku
26. Papua Barat
27. Papua 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya