Kapal China Terus Masuki Natuna, Pemerintah Diminta Tegas

Kapal coast guard China di Perairan Natuna. Foto ilustrasi.
Kapal coast guard China di Perairan Natuna. Foto ilustrasi.
Sumber :
  • tvOne

VIVA - Center for Indonesian Domestic and Foreign Policy Studies (CENTRIS) meminta pemerintah untuk melakukan langkah dan tindakan tegas yang nyata kepada otoritas Tiongkok mengingat China telah berulang kali memasuki wilayah Natuna. Menurut mereka, hal itu jelas bentuk pengingkaran atas kedaulatan Indonesia.

"Karena bukan kali pertama China mengobok-obok wilayah kita. Pemerintah seyogianya segera melakukan tindakan tegas, misalnya membekukan kerjasama bilateral dengan mereka sampai masalah ini selesai,” kata peneliti CENTRIS, AB Solissa, kepada wartawan, Selasa, 14 September 2021.

Dia menilai pemerintah tidak boleh hanya memanggil duta besar China untuk Indonesia hanya untuk diklarifikasi terkait persoalan yang terjadi di Natuna semata. Namun pemerintah sepatutnya memberikan tekanan dan sanksi kepada otoritas Tiongkok agar mereka tidak lagi berulah di wilayah kedaulatan Indonesia.

Menurutnya, membekukan sementara kerjasama seperti menyetop masuknya tenaga kerja asing asal China atau menghentikan proyek strategis negeri tirai bambu di Indonesia adalah contoh tekanan dan sanksi yang dapat dilakukan pemerintah, untuk menunjukkan keseriusan serta ketegasan Indonesia terhadap negara manapun yang tidak menghargai kedaulatan NKRI.

Baca juga: Bakamla Ungkap Manuver Coast Guard China di Natuna Ancam Kedaulatan

Di sisi lain, ia meminta pemerintah tidak terjebak dengan proyek-proyek strategis China yang tidak menutup kemungkinan dapat dijadikan sebagai alat tekanan oleh otoritas Tiongkok terkait langkah atau kebijakan luar negeri yang sedang dilakukan oleh negera mereka.

Hal itu patut diwaspadai pemerintah mengingat beberapa hari lalu, hastag #ProyekJebakChina menjadi trending topik nomor satu di jagad maya Indonesia.

Halaman Selanjutnya
img_title