Operasi Laut Terpadu 2021 Digelar, KPLP Kerahkan Seluruh Personel

Kapal Patroli KN Jembio P.215 milik Kesatuan Penjagaan Laut dan Pantai (KPLP).
Sumber :
  • KPLP

VIVA – Direktorat Jenderal Perhubungan Laut melalui Direktorat Kesatuan Penjagaan Laut dan Pantai (KPLP) mendukung pelaksanaan Operasi Laut Interdiksi Terpadu 2021. Komitmen itu ditunjukan dalam rangka sinergitas dan kolaborasi pemberantasan peredaran gelap narkotika

Chandrika Chika Terjerat Kasus Narkoba, Terkena Kutukan Podcast Deddy Corbuzier?

Upacara pembukaan Operasi Laut Interdiksi Terpadu 2021 dipimpin langsung oleh Kepala Badan Narkotika Nasional Petrus Reinhard Golose, bertempat di Dermaga Bintang 99 Batu Ampar Batam, hari ini.

Direktur Kesatuan Penjagaan Laut dan Pantai, Ahmad mengatakan, pihaknya siap mendukung sepenuhnya pelaksanaan Operasi Laut Interdiksi Terpadu 2021. Dengan mengerahkan semua armada kapal patroli KPLP pada 5 Pangkalan PLP di seluruh wilayah Indonesia. 

Begini Pengakuan Chandrika Chika ke Keluarga Soal Menggunakan Narkoba

Kelima Pangkalan PLP tersebut adalah  Pangkalan PLP Kelas I Tanjung Priok, Pangkalan PLP Kelas II Tanjung Uban, Pangkalan PLP Kelas II Tanjung Perak, Pangkalan PLP Kelas II Bitung dan Pangkalan PLP Kelas II Tual.

“Khusus untuk wilayah Kepulauan Riau ini, Pangkalan PLP Kelas II Tanjung Uban telah siap mendukung dari sisi kapal dan personelnya, Begitu juga dengan 4 (empat) Pangkalan PLP di seluruh Indonesia siap mendukung operasi laut terpadu ini. Kami berharap agar sinergi dan koloborasi antar instansi ini bisa berkelanjutan guna mencegah masuknya Narkotika di Indonesia” kata Ahmad dikutip dari keterangannya, Rabu, 15 September 2021.

Ditangkap Pakai Ganja Bareng Chandrika Chika, Jeixy Dipastikan Bukan Atlet e-Sports Lagi

Baca juga: Kemenko Ekonomi WTP Sejak 2011, Airlangga Minta Jajarannya Tak Kendor

Pada kesempatan ini juga telah dilakukan Penandatangan Perjanjian Kerja Sama antara Badan Narkotika Nasional (BNN), Direktorat Jenderal Perhubungan Laut, Ditjen Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan, Ditjen Bea dan Cukai dan Kepolisian Republik Indonesia (POLRI). 

Kerja sama itu terkait pelaksanaan operasi laut interdiksi terpadu dalam rangka pencegahan dan pemberantasan penyalahgunaan dan peredaran gelap narkotika. serta untuk menjalin sinergi dan kolaborasi dalam pelaksanaan operasi laut interdiksi terpadu di seluruh wilayah Indonesia.

Dengan adanya perjanjian kerja sama ini diharapkan para pihak yang terlibat dapat berkomitmen untuk menyukseskan kegiatan operasi interdiksi terpadu 2021. Demi mewujudkan Indonesia bebas narkoba.

Sementara itu Kepala Badan Narkotika Nasional Petrus R Golose mengatakan, narkoba masih menjadi ancaman serius bagi bangsa Indonesia. Terbukti dari masih maraknya pengungkapan yang dilakukan oleh Penegak Hukum diberbagai wilayah serta hingga saat ini Indonesia masih menjadi lokasi favorit masuknya narkotika dari luar negeri.

“Bahkan bukan rahasia lagi bahwa laut menjadi jalur utama masuknya narkotika ke wilayah Indonesia. Panjangnya garis pantai dan luasnya wilayah pengawasan membuat sindikat tidak pernah berhenti mencoba memanfaatkan kelengahan aparat dalam menjaga perbatasan wilayah Indonesia, sehingga kita harus lebih fokus karena rawan dijadikan jalur masuknya narkotika" kata Petrus.

Sebagai informasi pelaksanaan Operasi Laut Interdiksi Terpadu  2021 akan dilaksanakan mulai tanggal 14 sampai dengan 24 September 2021. dengan tujuan untuk memberikan efek preventif dan represif. 

Adapun operasi laut terpadu kali ini akan fokus pada wilayah laut dan perairan yang rawan disalahgunakan sebagai jalur peredaran narkotika di Indonesia. yaitu daerah Selat Malaka yang meliputi Aceh, Sumut, Riau dan Kepulauan Riau, Selat Makassar dengan lebih baik dan efektif.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya