Polemik Santri Tutup Telinga, 6 Tokoh Ini Berikan Dukungannya

Diaz Hendropriyono Sindir Santri Anti Musik (Instagram/diaz.hendropriyono)
Sumber :

VIVA – Polemik terkait video viral santri tutup telinga masih terus berlanjut. Usai dinyinyiri oleh sejumlah tokoh ternama, kelompok santri yang memilih untuk menutup telinganya saat mendengar musik itu justru kini banjir dukungan.

Heboh Warga Dubai Asyik Main Jet Ski saat Kebanjiran, Warganet: Baru Mau Kirim Mi Instan

Sebelumnya, Diaz Hendropriyono dan Deddy Corbuzier ramai menuai kontroversi usai memberikan komentar sindiran terhadap para santri tersebut. Terkait hal itu, berbagai tokoh pun buka suara dan membela para santri.

Mulai dari Yandri Susanto hingga M Ziyad, berikut ini deretan tokoh yang memberikan pembelaannya kepada para santri tersebut.

Sandiaga Uno Puji Karung Penyelamat Motor di Turunan Maut, Reaksi Netizen di Luar Dugaan

1. Yandri Susanto

Ketua Komisi VIII DPR RI, Yandri Susanto, memberikan pembelaan dan dukungannya kepada video viral santri tutup telinga. Yandri mengatakan, hal tersebut wajar dilakukan untuk menjaga hafalan Al-Quran, sehingga tak perlu melabelinya dengan komentar yang menyebut mereka radikal.

Hujan Badai di Dubai: Muazin Ubah Lafadz Azan, Netizen: Merinding!

“Jangan gampang melabeli orang lain radikal lah. Itu sikap yang biasa. Mereka santri penghafal Al-Quran. Wajar saja jika ingin memilih fokus pada hafalannya dan tidak mau mendengar musik. Itu hak mereka,” tegas Yandri kepada wartawan, Kamis, 16 September 2021.

2. Yenny Wahid

Yenny Wahid, putri KH Abdurrahman Wahid atau Gus Dur, angkat bicara terkait polemik video santri tutup telinga saat sedang vaksin. Melalui unggahan Instagramnya, Direktur Wahid Foundation itu mengajak untuk tidak asal menilai orang lain.

“Yuk kita lebih proporsional dalam menilai orang lain. Janganlah kita dengan gampang memberi cap seseorang itu radikal, seseorang itu kafir dan lain-lain. Mari kita belajar untuk lebih saling mengerti satu sama lain, dan itu bisa dimulai dengan memahami dan menerima bahwa nilai yang kita anut tidak perlu sama untuk bisa tetap bersatu sebagai bangsa Indonesia,” tutur Yenny, Kamis, 16 September 2021.

3. Jazilul Fawaid

Selain Yenny Wahid, Wakil Ketua MPR Jazilul Fawaid atau Gus Jazil ikut memberikan komentarnya. Ia mengatakan, semua orang tentunya memiliki preferensinya masing-masing, sehingga tidak perlu dipermasalahkan.

“Itu bukan masalah, soal selera musik saja. Tiap orang selera musiknya juga berbeda. Mungkin lagunya kurang cocok untuk telinga para santri,” katanya, Rabu, 15 September 2021.

4. Gus Nadir

Tokoh lain yang memberikan dukungannya di tengah polemik santri tutup telinga anti musik adalah tokoh muda Nahdlatul Ulama (NU) yang memberikan pembelaan bahwa para santri tersebut merupakan santri penghafal Al-Quran yang harus menjaga hafalannya.

“Karena hafalan memang mesti dijaga dan diulang2 terus. Jadi belum tentu semua santri yg gak mau dengar musik karena sdg menghafal Quran itu akibat menganggap musik haram. Sikap para santri di video yg menutup telinganya itu bagus. Mereka tdk ngamuk atau memaksa musik dimatikan,” tuturnya di Twitter, dikutip pada Kamis, 16 September 2021.

5. Sujiwo Tejo

Beberapa waktu yang lalu, budayawan Sujiwo Tejo turut memberikan pembelaannya terhadap santri tutup telinga yang dinyinyiri oleh sejumlah publik figur. Walaupun ia merupakan sosok yang menyukai musik, ia mengaku tidak masalah dengan pilihan para santri itu.

“Jangan ngaku demokratis bila ketawa-ketawa ngece melihat mereka menutup telinganya dari musik. Itu hak mereka. Hargai. Aku suka musik dan hidup antara lain dari musik pula, tapi kubela hak siapapun untuk tak mau mendengarkan musik,” cuitnya di Twitter, dikutip VIVA Kamis, 16 September 2021.

6. M Ziyad

Wakil Sekretaris Jenderal Majelis Ulama Indonesia, M Ziyad, mengimbau masyarakat agar tidak memberikan komentar negatif kepada para santri yang menutup telinganya saat mendengar musik. Menurutnya, kita seharusnya saling menghormati satu sama lain.

“Kalau ada pihak-pihak yang nyinyir, saya kira berhentilah. Kita semua bersaudara dalam kebangsaan, apapun persepsi agamanya, apapun pandangannya. Kita harus menghormati hak masing-masing,” ujar Ziyad saat dihibungi VIVA, Selasa, 14 September 2021.

“Saya sebagai pengajar dan membina anak Tahfizul Quran, memang anak-anak sedang dalam pendidikan Tahfizul Quran perlu perlakuan khusus, beda dengan anak-anak yang menghafal buku-buku lainnya. Satu di antaranya orang hafal Al-Quran, dia harus dijaga tingkat konsentrasinya,” lanjutnya.

Itulah deretan tokoh yang buka suara terkait polemik santri tutup telinga yang viral beberapa hari belakangan.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya