Keluarga Cerita Kiprah Kapten Mirza yang Pernah Ikut Operasi Militer

Kediaman rumah pilot Rimbun Air Kapten Mirza
Sumber :
  • VIVA.co.id/Muhahammad AR

VIVA – Sosok Kapten Agithia Mirza pilot Rimbun Air yang jatuh di Kabupaten Intan Jaya, Papua diketahui figur yang pernah mengabdi kepada negara. Sebelum bekerja di Rimbun Air, Mirza mengawali kariernya di TNI Angkatan Udara dan sudah mengikuti berbagai operasi militer

Balon Udara Muncul di Ketinggian 9.000 Feet, AirNav Semarang Minta Pilot Waspada

“Di AURI ikatan dinas Pendek TNI AU tahun 1986," kata putra kedua Kapten Mirza, Yudhistira di kediamannya, Komplek AURI, Kelurahan Curug, Kecamatan Bogor Barat, Kota Bogor, Kamis 16 September 2021.

Yudhis mengatakan, sang ayah baru bekerja di maskapai Maribun Air sejak Februari 2021. Sebelumnya, almarhum sempat bekerja di maskapai Aviastar yang melayani rute Papua, Sumatera hingga Kalimantan. Kemudian, pernah juga berkarir di maskapai Merpati. 

Perubahan Kebijakan dan Ketegasan Pemerintah Diperlukan untuk Tumpas OPM, Menurut Pengamat

Sebelum di maskapai komersil, kata Yudhis, ayahnya merupakan anggota TNI AU yang bertugas di Lanud Atang Sendjaja. 

“Beliau sebelumnya di TNI AU. Ikatan dinas pendek beliau pensiun dini, sampai minimum masa kerja dinasnya. Terakhir di AURI di Atang Sendjaja sebagai pilot, pangkat terakhir letnan satu," tuturnya.

Pernah Disandera, Meutya Hafid Ungkap Titik Terang Pilot Susi Air Ditawan KKB

Lebih lanjut, Yudhis menyampaikan, selama menjadi abdi negara itu lah sang ayah sempat bertugas di daerah operasi militer seperti Timor Timor yang kini Timor Leste hingga Aceh. 

“Kalau untuk waktu dia berdinas nya sih di Timor-timur.  Yang saya tahu, sama Aceh waktu masih daerah operasi militer. Sabang sampai merauke," ujar Yudhis.

Almarhum Mirza rencananya akan dimakamkan di dekat rumahnya. Kapten Mirza menerbangkan pesawat Rimbun Air cargo seri Twin Other 300 PK-OTW dan dilaporkan hilang kontak di Distrik Sugapa, Kabupaten Intan Jaya, Papua, pada pukul 07.37 WIT, Rabu, 15 September 2021.

Pesawat nahas tersebut mengangkut tiga kru termasuk Kapten Mirza sebagai pilot, lalu Fajar (copilot) dan Iswahyudi (enginering). Jenazah ketiganya ditemukan di Bukit Kampung Bilogai, Distrik Sugapa.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya