154 Tempat Wisata di Jatim Mulai Dibuka, Begini Sistemnya

Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa.
Sumber :
  • VIVA.co.id/ Nur Faishal (Surabaya)

VIVA - Sebanyak 154 tempat wisata di Jawa Timur mulai dibuka kembali untuk dikunjungi menyusul melandainya kasus COVID-19 di provinsi paling ujung timur Pulau Jawa itu. Apalagi, berdasarkan asesmen dari Kementerian Kesehatan, Jatim kini satu-satunya provinsi di Indonesia yang sudah berada di Level 1.

Pesantren dan Ratusan Rumah Terdampak Banjir di Jember

Hal itu disampaikan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa usai rapat koordinasi bersama Forkopimda dan Satgas COVID-19 Jatim di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Jumat malam, 17 September 2021. Sebetulnya, kata dia, total 254 tempat wisata yang sudah siap beroperasi, namun baru 154 yang sudah mulai buka.

"Dari 254, ada 154 yang sudah mulai dibuka. Semua wisata yang terkait dengan wisata air belum diizinkan untuk dibuka, termasuk hotel yang punya kolam renang belum diizinkan untuk dibuka. Jadi, apa yang kita lakukan adalah terbatas bertahap," kata Khofifah.

MUI Jawa Timur Keberatan Miftachul Akhyar Mundur dari Ketua Umum

Terbatas bertahap di tempat wisata yang dimaksud Khofifah ialah sama dengan yang diterapkan di pusat belanja atau mal. Di antaranya harus sudah divaksin dan menunjukkan sertifikatnya melalui aplikasi Peduli Lindungi, dan anak di bawah usia 12 tahun tidak diizinkan berkunjung.

Baca juga: PPKM Level 3, Kota Tua Dibuka Hanya untuk Warga Berolahraga

Harunya Pak Buari, Warga Terdampak Erupsi Semeru Dapat Hunian Baru

Kepala Polda Jatim Inspektur Jenderal Polisi Nico Afinta menuturkan, agar pencapaian Level 1 tetap bertahan di tengah beroperasinya sejumlah tempat keramaian seperti wisata, maka pihaknya akan menerapkan apa yang disebut dengan one gate system.

“Kedua, aplikasi Peduli Lindungi lalu yang ketiga pelaksanaan vaksinasi kepada seluruh komponen masyarakat yang terlibat di dalam pariwisata," ujarnya.

Nico mengaku sudah mengecek dua tempat wisata di Jatim, yakni di Gunung Bromo di Probolinggo dan Telaga Sarangan di Kabupaten Magetan. Di sana, para pelaku wisata, dari UMKM, penjual, hingga pemberi jasa tunggangan kuda sudah sudah disuntik vaksin setidaknya dosis pertama.

"Sehingga nanti dalam ketentuan itu, one gate system ini, orang yang keluar dan masuk akan menunjukkan atau men-scanning QR code yang sudah nanti terpasang. Kemudian semuanya sudah tervaksinasi, harapannya dengan disiplin prokes maka itu bisa berjalan dengan baik," kata Nico.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya