Jenazah Teroris Poso Ali Kalora dan Anak Buahnya Tiba di Palu

Suasana di RS Bhayangkara Palu saat dua jenazah DPO teroris Poso yang tewas dalam kontak tembak di Pegunungan Parigi Moutong, Sulawesi Tengah, tiba sekitar pukul 04.10 Wita, Minggu, 19 September 2021.
Sumber :
  • ANTARA

VIVA – Jenazah Daftar Pencarian Orang (DPO) teroris Poso tiba di Rumah Sakit Bhayangkara Palu, Sulawesi Tengah, pada pukul 04.10 Wita, Minggu, 19 September 2021.

Mantan Teroris Poso Dukung Penuntasan Masalah Terorisme di Sulawesi Tengah

Dua jenazah ini dibawa menggunakan dua unit mobil ambulans milik Polda Sulawesi Tengah dan mendapat pengawalan ketat dari pihak Kepolisian. Sejumlah awak media juga tidak perkenankan untuk mendekat di kamar jenazah, tempat kedua jenazah DPO MIT Poso.

Belum ada keterangan resmi dari kepolisian mengenai tibanya jenazah di Rumah Sakit Bhayangkara Palu.

8 Terduga Teroris Jaringan JI Ditangkap, Polisi Ungkap Ada yang Berperan Jadi Bendahara

Diberitakan sebelumnya, kontak tembak antara Satuan tugas Madago Raya dan kelompok DPO teroris Poso kembali terjadi, Sabtu.

Dari informasi yang diterima, kontak tembak itu menewaskan dua orang teroris Poso, salah satunya adalah pimpinan teroris Poso, Ali Ahmad alias Ali Kalora, dan satu orang anggotanya, Jaka Ramadhan.

Ahli Nuklir UGM Jadi DPO Kasus Penggelapan Rp 9,2 Miliar, Begini Kronologinya

"DPO diduga Ali Kalora dan Jaka Ramadhan, saat ini dalam perjalanan menuju TKP," kata Komandan Korem 132/Tadulako Brigjen TNI Farid Makruf.

Kontak tembak terjadi pada Sabtu (18/09) sekitar pukul 17.20 Wita di Pegunungan Desa Astina, Kecamatan Torue, Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah.

Pada pertengahan Juli lalu, Satgas Madago Raya yang terdiri atas personel TNI dan Polri, juga telah melakukan penindakan terhadap tiga orang DPO MIT Poso, Sulawesi Tengah, yang tewas tertembak dalam baku tembak pada Minggu dan Sabtu.

Dengan tewasnya dua lagi DPO MIT Poso, Satgas Madago Raya tinggal memburu empat orang lagi anggota kelompok lainnya, yakni Askar alias Jaid alias Pak Guru, Nae alias Galuh alias Mukhlas, Rukli, dan Suhardin alias Hasan Pranata. (ant)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya