Pernah Bertugas di Aceh, AHY Sarankan Pendekatan Khusus untuk Papua

Ketum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY saat mengunjungi KPU
Sumber :
  • VIVA/M Ali Wafa

VIVA – Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menyarankan agar Pemerintah melakukan pendekatan khusus untuk mengatasi konflik yang terjadi di Papua, salah satunya dengan melakukan pendekatan keamanan dan peningkatan kesejahteraan sosial, pendidikan, dan kesehatan.

Tangkap Anggota KKB, Pos Satgas Operasi Damai Cartenz di Intan Jaya Papua Ditembaki

"Untuk persoalan Papua, saya rasa perlu dilakukan pendekatan keamanan dan peningkatan kesejahteraan sosial; tidak harus selalu pendekatan bersenjata—dan saya turut prihatin atas gugurnya dua prajurit TNI asal Kalbar saat tugas operasi di Papua, semoga diterima di tempat yang mulia," kata AHY, saat berdialog di sela kunjungannya di Pontianak, Kamis malam, 23 September 2021.

Persoalan yang terjadi di Papua, katanya, harus dilihat pokok permasalahannya, sehingga pendekatan keamanan sangat penting. Namun, tidak bisa dibiarkan adanya pemberontakan bersenjata yang terjadi saat ini di Papua.

Dua Orang Anak di Intan Jaya dan Yahukimo Papua Ditembak KKB

Menurut dia, negara harus memberikan ketegasan bahwa tidak ada ruang bagi mereka yang ingin memisahkan diri dari Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

"Sebagai seorang prajurit tugas menjaga kedaulatan negara itu di atas segalanya, bahkan rela mengorbankan jiwa dan raga, dan saya pernah merasakan kondisi seperti itu," ujar AHY.

Ketakutan oleh Iran, Israel Tutup 28 Kedutaan Besarnya di Beberapa Negara

AHY menceritakan, ketika masih menjadi seorang prajurit TNI, dia sering ditugaskan dalam tugas operasi baik di dalam maupun di luar negeri.

Pada saat tugas operasi di Aceh tahun 2005, AHY mengatakan pemerintah menggunakan pendekatan keamanan, selain pendekatan bersenjata dan itu berhasil, terbukti hingga saat ini Aceh damai.

"Namun, untuk Papua memang sedikit berbeda permasalahannya, sehingga perlu juga peningkatan kesejahteraan sosial, pendidikan, dan kesehatan," kata AHY.

AHY juga menanggapi radikalisme dan terorisme yang pernah terjadi di Indonesia, seperti halnya tahun 2002 dan tahun 2005 terjadi peristiwa bom Bali dan sejumlah insiden terorisme lainnya. Dia menegaskan, jangan beri ruang untuk radikalisme dan terorisme berkembang di Indonesia.

AHY menilai terorisme juga akan berdampak bagi perekonomian dan berbagai aspek kehidupan di Indonesia, bahkan ancaman terorisme itu bisa menimbulkan ketakutan yang berlebihan di tengah masyarakat.

"Kita harus meyakinkan negara hadir untuk melindungi segenap masyarakatnya dari ancaman terorisme dan radikalisme. Tugas TNI memang tidak setiap kali diapresiasi, tetapi kita bisa tidur nyenyak karena ada mereka yang bertugas di malam hari dan di pagi hari. Jadi kita apresiasi bagi TNI yang selalu siap melaksanakan tugasnya," katanya. (ant)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya