PTM di Malang, Siswa hingga Guru Wajib Tes Swab Rutin

Tenaga pengajar di Malang lakukan tes swab COVID-19.
Sumber :
  • Lucky Aditya/VIVA.

VIVA – Pemerintah Kota Malang mewajibkan siswa dan guru melakukan swab antigen selama pembelajaran tatap muka (PTM) kembali digelar . Dinas Pendidikan dan Kebudayaan dan Dinas Kesehatan setempat secara acak melakukan swab ke beberapa sekolah

Kalahkan 11 Negara, Siswa Indonesia Sabet Emas Kompetisi Matematika Internasional di Australia

Sekolah yang mendapat giliran swab adalah SMP Negeri 20 Malang dan SDN Bunulrejo 2 Malang, Jumat, 24 September 2021. Wali Kota Malang, Sutiaji menyebut swab rutin bagian dari testing. Sekaligus langkah antisipasi sedini mungkin dalam penanganan penyebaran COVID-19. 

"Kami sudah programkan bahwa siswa dan guru dilakukan testing secara reguler bukan insidental. Jadi ada tahapannya. Karena itu tadi, untuk mewaspadai sedini mungkin. Kenapa demikian, karena ada beberapa daerah sekarang ada klaster sekolah," kata Sutiaji.

Mengasah Keterampilan Berpikir Siswa Lewat Sustainable Innovation Fair

Baca juga: Dorong Ekspor Produk RI ke Pasar Global, Kemenhub Godok Indonesian SEA

Sutiaji mengatakan, swab akan terus dilakukan dengan menyasar sekolah lain. Untuk guru bersifat wajib, sedangkan untuk siswa harus dengan izin orangtua. Untuk tenaga pendidik di sekolah yang menjalani uji swab sebanyak 75 orang. 

Imbas Kematian Siswa Diduga Dianiaya, Kepala Sekolah SMKN 1 Nias Selatan Dibebastugaskan

"Ini kami akan lakukan secara periodik ke sekolah-sekolah yang lain, SD, SMP dan PAUD, kalau swab untuk murid harus ada izin orang tua. Ini kami lakukan agar jangan sampai nanti di Kota Malang juga ada (klaster Covid-19 PTM terbatas), makanya kami mengantisipasi sejak dini," ujar Sutiaji. 

Sutiaji mengatakan, swab untuk siswa sekolah dasar dilakukan karena tidak semua siswa menerima vaksin. Karena batas usia vaksin minimal 12 tahun. Sutiaji menyebut swab di sekolah bagian dari tracing, testing, dan treatment. 

"Tetap kita waspada. Makannya kita lakukan testing terus menerus. Kalau siswa SMP dan SMA, sudah menerima vaksin. Tapi kalau SD, siswa kelas 6 belum semuanya masuk usia boleh divaksin, jadi belum semua menerima vaksin. Kepala Disdikbud membuat edaran kepada orang tua, untuk dilakukan swab. Ketika keberatan (tidak diizinkan), bisa disampaikan. Ini kan untuk kebaikan kita semua," tutur Sutiaji.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya