- VIVA/ Syarifuddin Nasution
VIVA – Rasidin (33) warga Desa Guguk, Kecamatan Renah Pembarap, Kabupaten Merangin, Jambi tewas diterkam harimau. Dari informasi yang dihimpun, korban diterkam saat beristirahat di pondok.
Korban saat itu sedang asik duduk di pondok sambil minum teh, yang terletak di Sungai Nilo, Merangin. Korban ditemukan dalam keadaan sudah tak bernyawa di dalam hutan, usai dilakukan pencarian selama satu jam.
Kapolres Merangin, AKBP Irwan Andy Irwan Purnamawan saat dikonfirmasi membenarkan adanya warga yang tewas diterkam harimau. Korban sudah dikebumikan oleh keluarga dan warga setempat.
"Ya benar ada, tewasnya korban saat selesai mendulang emas di Desa Lubuk Beringin," ujar AKBP Irwan.
Terhadap peristiwa yang menewaskan Rasidin ini, Irwan menyarankan kepada masyarakat agar lebih waspada lagi. Dia juga berharap kepada pihak BKSDA Jambi, untuk menangani harimau agar kejadian serupa tidak terulang.
"Kita akan koordinasi dengan pihak BKSDA agar menangani konflik harimau dengan manusia sampai menewaskan satu warga," jelasnya.
Terpisah, Kapolsek Sungai Manau, Iptu Mulyono saat dikonfirmasi menyarankan kepada warga agar tetap waspada saat berkebun di dalam area hutan. Dia juga berharap BKSDA segera turun ke lapangan.
"Terkait korban diterkam harimau, rekan korban sempat mencarinya ke dalam hutan karena ditarik harimau dan satu jam dalam pencarian, korban akhirnya ditemukan dalam keadaan meninggal dunia karena leher luka dan patah," terangnya.
Kepala Desa Guguk, M. Ijazi saat dikonfirmasi juga meminta agar pihak BKSDA segera turun mengatasi masalah ini. Sebab warganya juga merasa ketakutan dengan peristiwa ini.
"Kalau kejadian warga saya diterkam harimau tepatnya Sabtu malam, 25 September 2021, sekitar pukul 21.00 WIB dan pukul 23.45 WIB korban baru ditemukan dan atas kejadian itu, tentunya warga saya takut mau ke kebun," katanya.
Rektor UNU Gorontalo Diduga Lecehkan 12 Mahasiswi, Dosen dan Staf di Kampus
"Untuk sejauh ini, sudah ada 12 orang yang telah melaporkan (Rektor UNU). Mereka masing-masing mahasiswi, staf hingga dosen. Pelaporan itu dilayangkan ke pihak LLDIKTI."
