Demo di KPK Bubar, BEM SI Minta Presiden Jokowi Dengar Pesan Ini
- VIVA/Andrew Tito
VIVA – Demo gabungan mahasiswa aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indoensia (BEM SI) telah membubarkan diri dari lokasi aksi di depan kantor KPK, Senin 27 September 2021. Aksi unjuk rasa ini untuk menolak pemecatan 56 penyidik lembaga antirasuah itu.
Polisi pun sudah membuka ruas Jalan Kuningan Persada yang diblokade sebelumnya untuk menjaga aksi massa aksi BEM SI.
Hingga kini, sejumlah kendaraan roda dua dapat kembali melintas di jalan tersebut. Semula aparat memblokade jalan menggunakan tali sebagai pembatas bagi mahasiswa untuk menyampaikan pendapatnya mengenai pemecatan anggota KPK.
Ratusan mahasiswa yang tergabung tersebut kemudian perlahan mulai membubarkan diri sekira pukul 15.50 WIB.
Salah seorang orator mahasiswa kemudian menyampaikan orasi tuntutan terhadap Ketua KPK Firli Bahuri sebelum membubarkan diri.
"Mendesak Ketua KPK untuk mencabut SK 652 dan SK 1327 tahun 2021 atas pemberhentian 57 pegawai KPK disebabkan oleh TWK yang cacat formil secara substansi mengandung rasisme, terindikasi pelecehan, dan mengganggu hak privasi dalam beragama," ujar salah seorang mahasiswa dati atas mobil orator.
Mahasiswa juga mengutarakan tuntutan lain yang disampaikan ke Presiden Joko Widodo untuk menunjukkan keberpihakannya terhadap pegawai KPK yang dipecat agar kembali diangkat menjadi ASN.
"Mendesak Presiden untuk bertanggung jawab dalam kasus upaya pelemahan terhadap KPK dengan mengangkat 57 pegawai KPK menjadi ASN," ujarnya.
Terakhir massa juga meminta agar KPK kembali kepada marwahnya dalam pemberantasan kasus korupsi yang ada di Indonesia dengan sebaik baiknya.