Aniaya M Kece, Irjen Napoleon Ingin Tunjukkan Dia yang Berkuasa

Mantan Kepala Divisi Hubungan Internasional Polri Irjen Napoleon Bonaparte
Sumber :
  • ANTARA

VIVA – Mantan Kepala Divisi Hubungan Internasional (Kadiv Hubinter) Polri, Inspektur Jenderal Polisi Napoleon Bonaparte, dua kali menganiaya Muhammad Kosman alias M Kece. Hal itu diyakini guna menunjukkan kalau dia orang berkuasa di Rumah Tahanan Negara (Rutan) Bareskrim Polri. 

Kalau Mau Damai, Atalarik Syach Kasih Syarat Ini ke Tsania Marwa

"Dia ingin menunjukkan bahwa yang berkuasa di sel adalah NB (Napoleon Bonaparte)," ucap Direktur Tindak Pidana Umum (Dirtipidum) Bareskrim Polri, Brigadir Jenderal Polisi Andi Rian Djajadi kepada wartawan, Kamis 30 September 2021.

Pertama-tama, Napoleon bersama para tahanan melakukan pengeroyokan terhadap M Kece dengan melumuri kotoran manusia dan pemukulan di kamar sel M Kece pukul 01.00 WIB Kamis, 26 Agustus 2021. Lalu, dia kembali memukul M Kece seorang diri sore harinya pukul 15.00 WIB.

Kematiannya Dianggap Tak Wajar, Makam Seorang Pria di Garut Dibongkar

Tapi, tak dikatakan di mana lokasi penganiayaan tersebut. Andi menambahkan, tak ada petugas yang tahu soal penganiayaan itu walau terjadi dua kali pada hari yang sama. Petugas, kata dia, baru tahu setelah korban membuat laporan polisi. 

"(Kece) dipukul dengan tangan kosong," ujar dia.

Tolak Kasih Data Buat Pinjol, Istri di Tebet Jaksel Dianiaya Suami

Diketahui, lima orang ditetapkan sebagai tersangka kasus penganiayaan terhadap Kece yakni Napoleon Bonaparte yang merupakan narapidana kasus suap, DH selalu tahanan kasus uang palsu; DW (napi kasus ITE); H alias C alias RT (napi kasus tipu gelap); dan HP (napi kasus perlindungan konsumen).

Atas perbuatannya, mereka dipersangkakan Pasal 170 juncto Pasal 351 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP).

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya