Pangkostrad Ungkap Letjen Azmyn Minta Bongkar Patung Takut Neraka

Pangkostrad Letjen TNI Dudung Abdurachman mengunjungi Batalyon Zipur 9 Kostrad
Sumber :
  • Pen Kostrad

VIVA – Pangkostrad, Letjen TNI Dudung Abdurachman mengaku tidak pernah memerintahkan untuk menghilangkan patung tokoh nasional G30S di markas Kostrad yang digagas oleh Presiden Soeharto.

Sosok 'Jenderal Pembangkang' pada Masa Rezim Soeharto, Kini Raih Pangkat Bintang 5

“Tidak ada sama sekali perintah dari saya, itu tidak ada. Tidak ada keinginan Kostrad,” kata Dudung dikutip dari akun YouTube Radio Elshinta pada Jumat, 1 Oktober 2021.

Pada 30 Agustus 2021, Dudung mengatakan ada mantan Pangkostrad Letjen TNI (purn) Azmyn Yusri Nasution datang ke kantornya. Saat itu, Letjen Azmyn bertugas kurang lebih satu tahun dan punya unek-unek yang mengganjal dalam hidupnya sampai sekarang yakni membuat patung.

Jayabaya Ramal Kemunculan Gempa Besar hingga Renggut Korban Jiwa, Begini Terjemahannya

“Menurut ajaran agama Islam membuat patung itu diharamkan tidak boleh. Oleh karena saya memohon kepada pak Dudung, hampir meneteskan air mata. Saya sudah tua pak Dudung, saya tidak mau nanti meninggal masuk neraka,” ujar Dudung menirukan permintaan Azmyn

Kemudian kata Dudung, Letjen Azmyn mengungkap kegelisahannya bahwa patung-patung besar yang dibuatnya itu mengganjal kehidupannya. Ada tiga patung tokoh nasional yakni Jenderal Soeharto, Jenderal AH Nasution dan Sarwo Edi.

4 Sosok Jenderal Bintang 4 Kelahiran Tanah Sunda, Pernah Jadi KSAD dan Panglima TNI

“Mohon patung itu akan saya tarik dan saya musnahkan di museum,” kata dia.

Dari situ Dudung memanggil stafnya yakni Irkostrad dan Kaskostrad untuk konsultasi mengenai rencana penarikan patung tokoh nasional oleh Letjen Azmyn. Akhirnya, Dudung mengabulkan permintaan Letjen Azmyn sang pembuat patung untuk menariknya.

“Saya katakan kalau yang membuatnya sesepuhnya terdahulu dan itu merupakan sejarah yang dulu dibuat sesepuhnya, pasti akan saya larang. Karena Beliau yang membuat secara pribadi bukan kedinasan maka dipersilakan. Kalau nanti institusi membuat lagi, saya rasa tidak masalah. Akhirnya saya persilakan untuk diambil dan dilaksanakan hari itu juga. Jadi patung itu demikian proses pengambilan,” ucapnya lagi soal penarikan patung-patung itu.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya