Kata Pigai Soal Cuitan Jangan Percaya Orang Jawa Tengah Jokowi-Ganjar

Aktivis HAM asal Papua, Natalius Pigai
Sumber :
  • Youtube Fadli Zon

VIVA – Mantan Komisioner Komnas HAM Natalius Pigai membantah adanya sisi rasisme dalam cuitannya di twitter mengenai ajakan jangan memercayai orang Jawa Tengah Jokowi dan Ganjar.

Risma dan Menteri PKB Tak Ikut Buka Puasa Bersama Jokowi, Budi Arie: Jangan Didramatisir

Menurutnya, kalimat Orang Jawa Tengah Jokowi dan Ganjar adalah bentuk aksioma atau sebuah pernyataan yang sudah pasti kebenarannya tanpa harus ada pembuktian.

"Kalau dibilang rasis itu engga lah," kata dia dikuti dari akun twitter @NataliusPigai2, Sabtu, 2 Oktober 2021.

Jokowi Enggak Bahas Pemerintahan Prabowo saat Buka Puasa Bersama Menteri di Istana

Dia mengatakan, pernyataan itu serupa dengan kalimat Orang Papua Natalius Pigai. Akan tetapi, terkait pernyataan yang berupa Jangan Percaya Orang Jawa Tengah Jokowi dan Ganjar memang bisa disebut tuduhan.

"Kalau saya disebut menuduh Jokowi dan Ganjar maka tinggal saya buktikan saja jika Pak Jokowi dan Ganjar laporkan saya," tuturnya.

KPU Tolak Tanggapi Tudingan Nepotisme Jokowi ke Prabowo-Gibran

Pigai pun menekankan, dirinya adalah penentang terdepan rasisme. Dia memastikan tidak ada satupun cuitannya di twitter yang merupakan bentuk rasisme.

"Saya adalah penentang rasisme paling terdepan. Tidak ada twit saya yang isinya rasis," tegas Pigai.

Dia pun menduga, orang-orang yang menganggap cuitannya tersebut adalah bentuk rasisme adalah orang yang kemampuan otaknya belum mampu  mencerna jernih suatu pernyataan.

"Mereka kait-kaitkan dengan rasisme karena sakit hati, dan kemampuan otaknya belum mampu mencerna secara jernih," papar Pigai.

Sebelumnya, Pigai melontarkan cuitan di twitter pada 1 Oktober 2021 tentang ajakan jangan memercayai Orang Jawa Tengah Jokowi dan Ganjar. Dia pun turut melampirkan video Ganjar yang tengah makan dengan Bupati Jayapura Mathius Awoitauw.

"Jangan percaya orang Jawa Tengah Jokowi & Ganjar. Mereka merampok kekayaan kita, mereka bunuh rakyat papua, injak-injak harga diri bangsa Papua dengan kata-kata rendahan rasis, monyet & sampah. Kami bukan rendahan. kita lawan ketidakadilan sampai titik darah penghabisan. Saya penentang ketidakadilan," ujarnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya