Puluhan Anak di Garut Diduga Masuk NII, Sebut Pemerintah Thogut

Kelurahan bersama tokoh masyarakat menggelar tabayun rekrutmen NII di Garut.
Sumber :
  • VIVA/ Diki Hidayat.

VIVA - Puluhan anak di bawah umur di Kabupaten Garut, Jawa Barat, diduga direkrut kelompok Negara Islam Indonesia (NII). Hal tersebut terungkap dari pengakuan salah satu orang tua anak yang mengadu kepada Kelurahan Sukamentri, Kecamatan Garut Kota, bahwa anaknya berinisial G (15), masuk NII.

Tantrum Anak Bukan Hal Seram! Ini Rahasia Mengatasinya dengan Bijak

Kelurahan bersama tokoh dan Majelis Ulama Indonesia Kecamatan dan Kelurahan Sukamentri, TNI dan Polri kemudian menggelar tabayun (menyeleksi informasi dari pihak terkait) bersama si perekrut. Pada pertemuan tersebut yang semula hanya G dan orang tua, namun sejumlah anak dan orang tua datang mencari informasi tentang anaknya yang masuk NII.

"Awalnya ada keluhan orang tua yang anaknya diduga masuk NII, sehingga kami kumpulkan untuk lakukan proses tabayun," kata Kepala Kelurahan Sukamentri, Suherman, Selasa, 5 Oktober 2021.

Gus Baha Ingatkan Semua Orang Agar Ingat Mati Tapi Tetap Semangat Hidup

Kelurahan menyatakan proses islah berjalan lancar. Semula G yang bersikeras menentang kedua orang tuanya dan tetap masuk NII, kini sudah sadar. Anak tersebut telah berjanji kembali kepada orang tuanya, dengan mengikuti ajaran Islam yang sebenarnya.

"Jadi sudah islah, dituangkan dalam perjanjian," kata Suherman.

Yang Harus Dilakukan Orang Tua Saat Anak Mulai Sakit, Dokter: Jangan Diajak ke Mall!

Sebelumnya, tercatat terdapat 59 orang anak dan dewasa yang diduga terjerumus masuk NII, kelurahan sendiri baru mengetahui adanya dugaan perekrutan NII menyasar anak dibawah umur saat dilakukan tabayun.

Adapun salah seorang orang tua berinsial G mengaku perilaku anaknya mengalami perubahan yang sangat drastis, selain mengaku dirinya sudah masuk NII. G mengaku jika pemerintah NKRI tidak sesuai dengan syariat Islam yang disebut thogut.

"Ya, jadi anak saya mengungkapkan bahwa dia sudah masuk NII dan menganggap bahwa pemerintah Indonesia itu adalah thogut," katanya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya