Tips Ridwan Kamil Gaet Perhatian Genzi untuk Suksesi Kepemimpinan

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil.
Sumber :
  • VIVA.co.id/ Adi Suparman (Bandung)

VIVA – Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengaku punya cara khusus untuk menarik perhatian generasi Z atau Genzi pada ranah kepemimpinan di era digital, di tengah kondisi pandemi COVID-19.

Kemenkominfo Mengadakan Kegiatan Nobar Kreatif di Dunia Digital Sejak Dini

Ridwan Kamil memberikan tips bagaimana menggaet perhatian dan simpati Genzi melalui pemanfaatan media sosial, untuk sukses program pembangunan baik yang dilakukan pemerintah maupun partai politik

Hal itu dikemukakan Ridwan Kamil dalam Workshop Nasional Dewan Pengurus Pusat Partai Amanat Nasional (PAN), di selengarakan di Bali Nusa Dua Convention Center secara hybrid, Selasa, 5 Oktober 2021. 

Terungkap Perbedaan Alasan Ridwan Kamil dan Raffi Ahmad yang Putuskan Adopsi Anak

Menurut Ridwan Kamil, disrupsi digital saat ini memaksa setiap orang untuk mengaplikasikan mesin digital dalam aktivitas sehari-sehari. Termasuk di ranah politik, kader partai harus memahami bahwa kini informasi melalui media sosial paling efektif dikonsumsi masyarakat ketimbang melalui baliho.

"Digital dulu adalah pilihan sekarang paksaan. Jadi kalau kader PAN tidak pakai medsos itu sudah ketinggalan zaman karena generasi baru kita tidak mengonsumsi informasi lewat baliho tapi medsos," ujar Ridwan Kamil dalam siaran pers dikutip VIVA, Rabu, 6 Oktober 2021.

Vokalis Hindia Geram Lagunya Dipakai Anak Ridwan Kamil Promosi Produk Pro Israel

Menurutnya, genzi merupakan konsumen politik potensial yang harus diperhatikan partai politik termasuk dalam menyuarakan pemilu yang damai, aman dan kondusif. Genzi berada di rentang usia SMA sampai awal kuliah yang perilakunya selalu melakukan riset lewat media sosial.

"Contoh mau nyoblos Kang Bima Arya sebagai wali kota mereka risetnya itu dari Google, YouTube dan media sosial untuk mencari jejak digitalnya," ujarnya.

Emil, sapaan Ridwan Kamil, menilai, jika partai politik ingin menang dalam pemilu maka perhatikan perilaku genzi bagaimana mereka mencari informasi lalu bersimpati dan akhirnya memberikan suara. "Generasi Z ini berkumpul di Tiktok dan medsos lainnya. Maka promosikan nilai-nilai politik yang humanis dan mulia melalui platform tersebut," katanya.

Menggaet simpati milenial untuk berbagai program bermanfaat sangat besar peluangnya dilakukan di dunia maya. Contoh di Jabar, menurut data jumlah pengguna internet di Jabar periode 2019 sampai kuartal II 2020 masih tertinggi di Indonesia, yakni 35,1 juta orang atau 17,8 persen nasional. "Bahkan semua generasi kini dipaksa mengakses digital," kata Emil. 
 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya