Pria Bercadar di Jambi Salat di Shaf Perempuan di Masjid Diamankan
- VIVA/Syarifuddin Nasution
VIVA – Ada-ada saja kelakuan seorang pria dengan inisial W (35) warga Kecamatan Jambi Selatan, Kota Jambi. Dia diamankan para jemaah masjid saat selesai salat karena kedapatan pakai cadar hitam dan langsung dibawa aparat Kepolisian.
Informasi dihimpun VIVA, ditangkapnya W diketahui saat selesai salat Maghrib tepatnya di Masjid Ar-raudoh, Kecamatan Telanaipura, Kota Jambi. Jemaah yang baru selesai salat langsung beramai-ramai menggiring dia ke dalam masjid karena dianggap W sudah memancing gaduh. Pihak Kepolisian yang menpatkan laporan warga langsung ke masjid untuk mengamankan W.
Kapolsek Telanaipura, AKP Yumika saat dikonfirmasi membenarkan, ada seorang pria diamankan oleh tim anggotanya saat selesai salat karena ketahuan pakai cadar.
"Ya benar ada diamankan karena tertangkap jemaah karena pakai cadar warna hitam," ujar Yumika pada Kamis, 7 Oktober 2021.
Yumika menyebutkan kejadiannya pada Rabu petang, 6 oktober 2021. Jemaah selesai salat Maghrib mendapatkan seorang pria bercadar yang lalu lalang di halaman masjid. Jemaah yang curiga langsung membuka cadarnya dan jemaah sontak terkejut yang bercadar ternyata seorang pria dan setelah itu dia di bawa ke dalam masjid.
"Kalau menurut keterangan warga selesai salat, pria yang bercadar mondar-mandir di halaman masjid dan saat mengetahui pria langsung diamankan ke dalam masjid dan tim anggota Polsek Telanaipura langsung mengamankan pria bercadar," lanjut dia.
Sementara itu, pria bercadar yang diamankan sudah dibawa ke rumah sakit jiwa karena diduga mempunyai gangguan jiwa akibat kecanduan narkoba.
"Pria bercadar di Masjid Ar-raudoh tersebut mempunyai gangguan jiwa dan itu langsung dari keterangan pihak keluarganya dan yang kita amankan sudah dibawa ke rumah sakit jiwa," katanya.
Terpisah, Reni, salah seorang jemaah yang selalu salat di masjid menyebutkan, sebelum ditangkap, pria bercadar hitam sempat masuk ke kamar mandi perempuan dan melakukan salat Maghrib di shaf perempuan. Namun saat jemaah mengetahui seorang pria, saat adanya interaksi komunikasi dengan perempuan maka langsung diketahui yang bercadar itu adalah seorang laki-laki.
"Sempat juga salaman dengan jemaah perempuan dan sempat salat di shaf perempuan dan ketahuan seorang pria setelah adanya komunikasi dengan jemaah perempuan bercadar. Setelah itu melaporkan ke petugas masjid dan petugas masjid mengetahui langsung diamankan di dalam masjid," katanya.
