Novel Minta Dewas Tak Tutup Mata soal Pejabat KPK Main Kasus

AKP Stepanus Robin Pattuju
Sumber :
  • ANTARA

VIVA – Mantan penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan minta Dewan Pengawas atau Dewas KPK tak tutup mata jika AKP Stepanus Robin Pattuju tak bermain sendirian. AKP Stepanus adalah eks penyidik KPK yang sudah dipecat lantaran terlibat dalam kasus suap.

Integritas Firli Bahuri dan Komitmen Penegakan Hukum Irjen Karyoto

Novel mengatakan untuk menutupi beberapa penyidikan kasus korupsi di KPK, termasuk perkara eks Wakil Ketua DPR Azis Syamsuddin, Robin diduga perlu peran dari orang lain. Diduga orang tersebut punya jabatan lebih tinggi di atasnya demi mempengaruhi proses penyidikan.

"Saya yakin Robin tidak bekerja sendiri. Apakah bisa pegawai baru kemudian main 6 perkara. Kemudian terima uang Rp11 miliar, nggak logis ya," kata Novel kepada awak media, Selasa, 12 Oktober 2021.

Belum Tayang, Tiket Film The Other Side Sudah Laku Ribuan

AKP Stepanus Robin Pattuju

Photo :
  • ANTARA

Sebagai orang yang pernah terlibat dalam penanganan perkara Azis Syamsuddin, Novel mengatakan masalah ini sudah pernah dia sampaikan kepada Dewas KPK. Namun, Dewas enggan melakukan sesuatu atas hal tersebut.

KPK Jebloskan Adik Eks Gubernur Banten ke Lapas Sukamiskin

Ia kecewa dengan sikap Dewas yang semestinya melihat persoalan secara serius dan mendalam.

"Ingat! melihat suatu permasalahan tidak harus ada laporan resmi. Seharusnya para pengawas dan penegak hukum tahu ketika ada permasalahan, mereka akan melihat sebagai hal yang serius. Kemudian melakukan pendalaman dan lain-lain," jelasnya.

Menurutnya, jika Dewas KPK membantah Novel pernah membawa masalah ini ke meja mereka, ia tetap mendesak Tumpak Hatorangan Cs bisa bekerja profesional.

Hal itu, kata Novel penting dilakukan oleh Dewas. Ia menyampaikan demikian agar KPK bisa bersih dari orang-orang yang tak berintegritas dan doyan memanfaatkan jabatan untuk meraup keuntungan pribadi.

"Saya juga tidak ingin berbantah-bantahan, fakta-faktanya sangat jelas. Jadi, daripada sibuk berdalih-dalih, lebih baik kerja yang benar. Kalau kerja yang benar aja nggak mau, terus mau berantas korupsi dengan cara apa?" imbuhnya.


 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya