Cara Aliran Kepercayaan 'Pelindung Kehidupan' di Sumbar Rekrut Jemaah

Ilustrasi berdoa.
Sumber :
  • Freepik

VIVA – Aliran Pelindung Kehidupan yang ditemukan keberadaannya oleh tim Pengawas Aliran Kepercayaan Masyarakat (PAKEM) Kabupaten Solok Selatan, Sumatera Barat, sudah mulai berupaya merekrut anggota atau Jemaah untuk ikut bergabung.

Wapres Maruf soal Jemaah Umrah RI Ditangkap di Arab: KJRI Sudah Bantu Advokasi

Wakil Ketua Pakem Solok Selatan M Fajrin menyebutkan, pengikut dari aliran Pelindung Kehidupan ini, pertama kali ditemukan keberadaannya pada 9 Juni 2021 di daerah Jorong Simancuang, Nagari Alam Pauh Duo, Kecamatan Pauh Duo. Saat itu terpantau pengikutnya sudah berjumlah sekitar 20 orang.

Berdasarkan hasil penyelidikan diketahui, jika saat ini aliran Aliran Pelindung Kehidupan sudah mulai berupaya merekrut anggota atau Jemaah. Caranya, melalui sistem pengobatan. Pengikut aliran ini, meyakini bisa melakukan pengobatan dengan cara “menebus hak”.

Tahap II Ditutup, Kemenag Sebut 194.744 Jemaah Reguler Lunasi Biaya Haji

“Ajaran ini meyakini bisa melakukan pengobatan dengan cara "menebus hak". Ada tarifnya, Rp 2 hingga Rp5 juta. Pengikutnya, dimandikan pada malam hari. Dengan menebus hak, maka sudah dianggap telah bersih. Melalui ini, cara mereka melakukan pendekatan untuk merekrut anggota,” kata M Fajrin, Selasa 12 Oktober 2021. 

M Fajrin menambahkan, berdasarkan keterangan informasi yang diperoleh di lapangan, ajaran yang menjadi kepercayaan mereka, cukup melaksanakan Salat satu kali seumur hidup. Itu sudah cukup.

Syekh Al Sudais Himbau Jemaah Untuk Fokus Ibadah dan Kurangi Berfoto-foto Saat di Tanah Suci

“Meski informasi demikian, namun kebenaran keterangan itu masih di dalami. Apakah benar mereka memiliki kepercayaan cukup melaksanakan Salat sekali seumur hidup atau tidak, itu sedang kita gali lebih dalam,” ujar M Fajri. 

Fajri bilang, hasil investigasi saat ini menemukan fakta jika, puluhan pengikut aliran Pelindung Kehidupan yang mulanya ditemukan di Jorong Simancuang, saat ini sudah tidak berada di sana lagi. Alias sudah pindah.

Namun demikian, pihaknya kata M Fajrin akan terus melakukan penelusuran, pemantauan dan pengawasan terhadap seluruh aktifitas aliran Pelindung Kehidupan ini di Solok Selatan. Bahkan, dalam waktu dekat juga akan digelar rapat dengan otoritas terkait seperti Kemenag, MUI, TNI dan Polri serta Forum Kerukukan Umat Beragama (FKUB).

“Rapat itu nantinya, akan membahas temuan ini. Termasuk juga rekomendasi atau Langkah-langkah ke depan, juga akan diputuskan bersama pada rapat itu,” kata M Fajrin.

Baca juga: Muncul Aliran Kepercayaan 'Pelindung Kehidupan' di Sumatera Barat

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya