Wali Kota Bogor Sidak PTM, Tekankan agar Siswa Dibuat Happy

Wali Kota Bogor Bima Arya menginspeksi pelaksanaan Pelaksanaan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) Terbatas di beberapa sekolah kota itu, salah satu SMP Bintang Pelajar Islamic Boarding School (BPIBS).
Sumber :
  • VIVA/Muhammad AR

VIVA – Wali Kota Bogor Bima Arya menginspeksi pelaksanaan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) Terbatas di beberapa sekolah kota itu, salah satunya SMP Bintang Pelajar Islamic Boarding School (BPIBS).

10 Kampus Bisnis Terbaik Dunia Tahun 2024

Didampingi Kepala Dinas Pendidikan Hanafi dan Kepala Sekolah SMP BPIBS Mardanih, Bima Arya secara langsung mengecek penerapan dan fasilitas protokol kesehatan (prokes) pencegahan penularan COVID-19 di beberapa kelas. 

Usai meninjau, Bima Arya mengapresiasi SMP BPIBS yang dengan cepat dalam membangun sistem, di antaranya penerapan prokes, antisipasinya lengkap mulai dari sistem karantina, hingga ada tim kesehatan khusus. Bahkan, semuanya sudah divaksin.

Mengasah Keterampilan Berpikir Siswa Lewat Sustainable Innovation Fair

"Tinggal bagaimana mitigasinya agar lebih cepat jika terjadi sesuatu. Jika ada yang memiliki gejala sedikit saja, tindakannya harus cepat dan harus dipisahkan. Para siswanya tidak hanya diarahkan menerapkan prokes tetapi juga dibuat agar tetap happy dan diberikan motivasi agar imunitasnya tetap terjaga. Semoga sistem yang ada bisa tetap dijaga karena school boarding ini yang paling rawan,” kata Bima.

Selain itu, menurut dia, pihak sekolah menyiapkan sistem isolasi. Selama mengikuti PTM para siswa tidak diizinkan untuk keluar dan para orang ataupun yang mengantar tidak diizinkan untuk masuk. 

Imbas Kematian Siswa Diduga Dianiaya, Kepala Sekolah SMKN 1 Nias Selatan Dibebastugaskan

Prosedur sangat ketat

Mardanih menjelaskan, prosedur yang diterapkan di sekolah itu pada intinya berfokus dalam menerapkan prosedur prokes secara ketat, khususnya pada saat check in. Sebelum anak-anak masuk, mereka menjalani dua kali pemeriksaan: rapid test antigen di rumah dan di kompleks sekolah itu. "Ini untuk menghindari keterangan negatif palsu," katanya. 

Selain itu, anak-anak yang diizinkan masuk belajar tatap muka adalah yang telah dua kali divaksin. Setelah kedatangan pun para siswa tidak langsung berinteraksi, baik dengan teman maupun dengan para tenaga pengajar, tetapi menjalani isolasi dan observasi selama 10 hari. 

Setelah menjalani isolasi dan observasi selama 10 hari dan jika tidak ditemukan gejala khusus, mereka baru diizinkan bergabung dengan siswa lain. Prosedur sangat ketat itu diterapkan tidak terlepas dari pengalaman pada semester lalu, yakni ada beberapa siswa SMP BPIBS yang sempat terpapar COVID-19. 

Evaluasi dan check in berkala terus dilakukan dalam rangka melindungi para siswa, tenaga pengajar, dan jajaran SMP BPIBS yang terlibat dalam PTM Terbatas.

Satgas mengajak agar para siswa terus mematuhi protokol kasehatan mulai dari memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, menghindari kerumunan.

#pakaimasker
#jagajarakhindarikerumunan
#cucitanganpakaisabun
#ingatpesanibu
#satgascovid19

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya