MotoGP Lombok Lebih Meriah Bersamaan Tradisi Putri Mandalika

Proyek Mandalika International Street Circuit di Lombok Tengah, NTB.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay/rwa.

VIVA – Pegelaran MotoGP di Sirkuit Mandalika, Lombok Nusa Tenggara Barat (NTB) akan digelar pada Maret 2022. Kemungkinan event tersebut akan semakin meriah, lantaran bersamaan dengan adanya tradisi masyarakat setempat, yakni Bau Nyale.

Maverick Vinales Cetak Sejarah yang Tak Pernah Diraih Valentino Rossi, Ada Andil Suzuki

Tradisi Bau Nyale adalah tradisi masyarakat Sasak menangkap nyale atau cacing laut, yang diyakini sebagai perwujudan Putri Mandalika, seperti legenda Sasak.

Dalam legenda Sasak, Putri Mandalika melompat dari bukit ke laut dan berubah menjadi nyale. Itu untuk menghindari pertempuran para pangeran yang bersaing mempersunting sang putri.

Valentino Rossi Gagal, Maverick Vinales Sukses

Budayawan Sasak, Lalu Putria mengatakan kemungkinan nyale akan muncul saat MotoGP. Namun itu semua tergantung tanda alam yang muncul. "Itu bisa saja terjadi tergantung tanda alam yang akan muncul," katanya dihubungi pada Senin, 18 Oktober 2021.

Muncul di Maret 2022

Meyakini Kebangkitan Marc Marquez di MotoGP Spanyol 2024

Lalu Putria atau lebih dikenal dengan nama Datu Siledendeng mengatakan, pada Februari biasa akan muncul Nyale Tunggak atau nyale pertama.

"Nyale Tunggak akan muncul pada Februari. Kemudian Maret muncul Nyale Poto (Nyale akhir). Tapi itu tergantung tanda alam," katanya.

Tanda alam tersebut mulai dari terdengar suara gemuruh di laut selatan Lombok. Suara gemuruh tersebut dapat terdengar jelas oleh warga. Bahkan terdengar hingga Praya (Lombok Tengah).

Kemudian, akan disertai hujan angin dan sambaran petir yang menggelegar. “Ditandai tanda alam terdengar bunyi gemuruh di laut selatan disertai hujan angin kemudian ada kisap (kilat) bersamberan,” jelasnya.

Tanda lainnya akan muncul pucuk bambu muda yang disebut rembaong. Terdengar suara tengkerek, sejenis hewan, di sawah yang berbunyi dan banyak jamur yang mulai tumbuh di sawah atau kebun, dan masih banyak tanda lainnya.

"Ada tanda hujan angin disertai petir dan gemuruh guntur tujuh hari tujuh malam," katanya.

Dia memperkirakan nyale akan muncul akhir Februari atau awal Maret 2022 dan akan berlangsung hingga beberapa pekan.

"Ini hujan mulai turun, sudah mulai ada, akan segera datang musim hujan. Saya perkirakan 2022 Februari atau awal Maret (nyale muncul)," katanya.

Dia juga menjelaskan, pada Desember 2021 nanti akan diadakan pertemuan dengan para tokoh Sasak di penjuru empat mata angin untuk menentukan tanggal nyale muncul.

"Nanti melibatkan tokoh empat penjuru angin. Sangat penting dilakukan tahun ini karena bertepatan dengan MotoGP 2022. Bisa dipadukan acaranya," katanya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya