Kiai Ma’ruf Bilang Kini Pesantren Sudah Bertransformasi

Wakil Presiden Ma'ruf Amin
Sumber :
  • VIVA/Anwar Sadat

VIVA – Wakil Presiden Ma’ruf Amin mengingatkan peran pesantren untuk beradaptasi di era revolusi industri 4.0. Kata Ma’ruf, kini persepsi orang mengenai pesantren sudah berubah.

Kemenag Berikan Bantuan untuk Pendidikan Islam dan Pesantren: Simak Syarat dan Ketentuannya

Pesantren sebagai lembaga pendidikan berbasis keagamaan sudah bertransformasi, lebih berdaya, tegas Ma’ruf. 

Hal itu disampaikan pada Webinar Internasional dalam rangka Peringatan Hari Santri 2021 yang diadakan oleh Rabithah Ma’ahid Islamiyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (RMI-PBNU), hari ini

Pentingnya Akses Air Bersih dalam Menyempurnakan Ibadah

“Pesantren bertransformasi menjadi lebih berdaya, tidak hanya mendalami agama namun juga mampu menggerakkan perekonomian di lingkungan pesantren sendiri dan sekitarnya,” ujar Ma’ruf, Rabu 20 Oktober 2021. 

Wakil Presiden KH Maruf Amin melakukan kunjungan ke Maluku

Photo :
  • Christ Belseran/tvOne Ambon, Maluku
Lulusan Ma'had Aly Kini Bisa Jadi PNS, Begini Kata Menag

Ma’ruf lantas menegaskan, upaya transformasi pesantren sudah dikukuhkan melalui Undang - Undang Nomor 18 Tahun 2019. Yakni menegaskan tiga fungsi utama pesantren yakni sebagai pusat pengkaderan pemikir-pemikir agama, sebagai lembaga yang mencetak sumber daya manusia, dan lembaga yang melakukan pemberdayaan masyarakat.

Pemerintah sendiri telah merangkul pesantren melalui program unggulannya yakni Santripreneur dan Petani Muda yang digalakkan guna membentuk wirausaha baru, termasuk regenerasi petan. Pesantren juga sudah mulai mengembangkan potensi lahan non-produktif di pesantren. 

“Untuk mendukung perekonomian pesantren, pemerintah juga membantu berupa Kredit Usaha Rakyat Syariah dan membentuk Bank Wakaf Mikro untuk meningkatkan akses permodalan usaha di lingkungan pesantren. Pemerintah membangun lebih dari 1.000 balai latihan kerja untuk mengembangkan keterampilan para santri,” ujar Kiai Ma’ruf yang dikenal pernah menjabat Rais Aam PBNU itu. 

Sementara itu, di kesempatan yang sama, Abdul Ghofar Rozin selaku Ketua Lembaga Rabithah Maahid Islamiyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (RMI-PBNU), menyampaikan bahwa sejak tahun 2020, lembaga otonom NU yang mengurusi pesantren ini, telah banyak mengambil peran di masa pandemi COVID-19. Menurut pria dengan sapaan Gus Rozini itu, dalam peringantan Hari Santri, yang perlu menjadi penekanan adalah bagaimana bukan sekadar perayaan tapi terdapat hal - hal substansial turut dibahas dan menjadi pemikiran bersama nantinya. 

“Doa tetap kita panjatkan, tetapi ditambah dengan petuah dari Bapak Wapres, Bapak Menag, dan segenap narasumber biar nanti bisa menyikut para santri agar semangat untuk belajar, semangat untuk menasional, dan menginternasional,” ungkap Gus Rozin. 

“Kami selalu memaknai hari santri dari tahun ke tahun dengan cara yang substansial sekaligus ramai-ramai. Tidak terkecuali di perayaan ke-7 ini. Sisi ramai-ramainya ada, sisi substansial juga ada,” sambungya.

Gus Rozin juga berharap, bahwa Webinar Internasional yang diikuti para diaspora santri di seluruh dunia ini sebagai pertemuan dengan pembicaraan mengenai banyak hal. Saling berbagi ilmu pengetahuan ataupun pertukaran pikiran intelektual dari para santri. 

“Harapannya, dengan ini para santri bisa mendapatkan inspirasi untuk lebih semangat lagi belajar,” ungkap Gus Rozin.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya