PAN: Negara Lain Banyak yang Terkejut dengan Indonesia

Anggota Komisi IX DPR, Saleh Partaonan Daulay.
Sumber :
  • Dok. DPR.

VIVA – Ketua Fraksi Partai Amanat Nasional DPR RI Saleh Partaonan Daulay memberikan catatan mengenai kinerja pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Ma'ruf Amin selama dua tahun terakhir, terutama dampak pandemi COVID-19.

Pilkada 2024 Berbeda dan Lebih Kompleks dibanding Pilkada Serentak Sebelumnya, Menurut Bawaslu

Ada dua poin utama yang menjadi perhatian. Pertama, mengenai pemerintah menangani COVID-19 dari sisi kesehatan, Kedua, upaya pemerintah mengendalikan dan memulihkan ekonomi nasional. Kedua hal itu berkaitan antara satu dengan yang lain dan sangat terkait dengan sektor kehidupan sosial dan ekonomi lainnya.

"Dari sisi kesehatan, pemerintah dinilai telah berupaya keras untuk memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat. Di awal pandemi, pemerintah terkesan agak sedikit lambat. Tetapi itu bisa dipahami mengingat persoalan COVID-19 adalah persoalan baru. Tidak ada satu negara pun yang siap menghadapinya," kata Saleh, kepada wartawan, Kamis, 21 Oktober 2021.

KPK Periksa Anggota DPR Fraksi PDIP Ihsan Yunus soal Dugaan Korupsi APD di Kemenkes

Gerak cepat Pemerintah membentuk satuan tugas untuk menangani persoalan kesehatan akibat COVID-19 perlu diapresiasi. Satuan tugas itu juga digandengkan dengan satuan tugas untuk pemulihan ekonomi nasional.

Persoalan ketersediaan tempat tidur, kelangkaan oksigen, dan kelangkaan obat-obatan menjadi tantangan yang tidak ringan. Menurut Saleh, harus diakui bahwa pemerintah sangat sabar untuk menghadapi semuanya sampai eskalasi yang terpapar menurun, tingkat hunian rumah sakit juga menurun, jumlah warga yang sakit dan meninggal turun drastis.

Singapore PM Lee Hsien Loong to Resign After Two Decades on Duty

"Negara lain banyak juga yang terkejut dengan Indonesia. Bahkan, Malaysia tertinggal dengan kita. Ini harus disyukuri. Semua pihak tetap harus berkontribusi. Caranya, tetap menerapkan prokes secara ketat di semua tempat," ujarnya.

Dari sisi pemulihan ekonomi, kata Saleh, pemerintah dinilai juga bekerja cukup maksimal. Beberapa bulan yang lalu, ekonomi Indonesia sempat mengalami resesi. Pertumbuhan ekonomi mencapai titik terendah dan menyentuh lebih rendah minus 5 persen.

Keluar dari resesi

Di tengah pandemi seperti sekarang, menurutnya, resesi seperti itu tentu tidak mudah dihadapi. Perlu kerja keras dan keseriusan semua pihak untuk bertahan dan berupaya menaikkan kembali perekonomian nasional.

Ilustrasi PHK.

Photo :
  • U-Report

"Di titik ini, saya kira pemerintah bekerja maksimal. Buktinya, ekonomi bisa tumbuh positif. Tingkat pertumbuhannya sangat baik. Bahkan, sekarang sudah mendekati 5 persen. Itu artinya, kita sudah tidak resesi lagi. Tinggal bagaimana bisa mempertahankan dan meningkatkan yang ada saat ini," ujarnya.

Hal lain yang menjadi sorotan PAN adalah pemerintah belum mampu mengantisipasi gelombang PHK akibat pandemi COVID-19. Ini harus menjadi perhatian Pemerintah bagaimana caranya agar korban PHK kembali bisa bekerja dan bisa menghidupi keluarganya.

"Karena itu, kita harus terus mendukung program bantuan subsidi, bantuan sosial, dan pelatihan-pelatihan kerja yang dilakukan pemerintah. Dengan begitu, masyarakat tetap memiliki daya beli. Di basis terendah di perdesaan, daya beli sangat berpengaruh untuk mendorong stabilitas ekonomi. Dengan bantuan langsung tunai menjadi sangat penting saat ini," ujarnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya