Novel Sesalkan Pimpinan KPK Sebut Banyak Taliban di Markasnya

Novel Baswedan
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Galih Pradipta

VIVA – Mantan penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan menyampaikan upaya pelemahan KPK memang dilakukan pimpinan lembaga tersebut. Salah satu alasannya karena ada seorang pimpinan KPK yang menyatakan banyak pegawai taliban di markasnya.

Taliban Plans to Block Facebook Access in Afghanistan

Pernyataan ini disampaikan Novel menyikapi upaya pelemahan KPK, khususnya terkait pemecatan 57 pegawai dengan dalih tak lulus tes wawasan kebangsaan (TWK).

"Oknum pimpinan KPK menyatakan di KPK banyak taliban, ini luar biasa. Ini yang saya dan kawan-kawan terkejut, tiba-tiba ada oknum Pimpinan KPK mengatakan begitu," kata Novel dalam chanel YouTube pribadinya, Kamis, 21 Oktober 2021.

Taliban Akan Blokir Akses Facebook di Afghanistan

Gedung KPK

Photo :
  • vstory

Novel tak menjelaskan secara rinci siapa sosok pimpinan KPK yang mengatakan seperti itu. Dia menuturkan, pernyataan itu bukan tanpa dasar. Sebab, bagian dari 57 pegawai KPK yang disingkirkan di antaranya terdapat pegawai yang memang terlibat dalam proses alih status pegawai KPK menjadi Aparatur Sipil Negara (ASN).

Eks Pimpinan KPK Kirim Surat ke Ketua MK, Isinya Minta Jokowi Dipanggil

"Sehingga semua rapat-rapat ada notulensinya, ada rekamannya dan itu dilakukan dalam akuntabel dan sifat profesionalisme," jelas Novel.

Menurut dia, catatan-catatan tersebut juga telah diperiksa Komnas HAM dan Ombudsman. Dengan demikian, keduanya menilai ada upaya penyelipan asesmen TWK. Bahkan, Komnas HAM telah menyatakan pelaksanaan TWK di KPK melanggar HAM.

Novel menduga, pernyataan oknum pimpinan KPK tersebut mempunyai tujuan. Menurutnya, setelah diperiksa dan ditelaah oleh Ombudsman serta Komnas HAM memang bertujuan sebagai upaya penyingkiran.

"Setelah dilakukan pemeriksaan oleh Ombudsman dan Komnas HAM memang prilaku tersebut adalah prilaku melawan hukum, ilegal yang motifnya adalah penyingkiran," kata Novel.

Dia menyesalkan pelemahan KPK justru datang dari dalam. Novel menuturkan, selama KPK berdiri belum ada pimpinan KPK yang justru menyudutkan para pegawainya.

"Ini luar biasa, belum pernah terjadi selama ini, selama pelemahan KPK berlangsung. Justru upaya pelemahan itu datangnya dari pimpinan KPK sendiri, baru kali ini," imbuh Novel.
 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya