34 Kali Gempa di Salatiga-Ambarawa, Ganjar: Siaga dan Tak Usah Takut

TNI dan Polri siapakan tenda untuk antisipasi jika warga mengungsi karena gempa.
Sumber :
  • tvOne/ Teguh Joko Sutrisno

VIVA – Rentetan gempa yang terjadi di Salatiga dan Ambarawa dan sekitarnya sempat membuat panik warga setempat. Pasalnya, getaran gempa terus terasa hingga beberapa hari. 

Belum Tentukan Jadi Oposisi atau Gabung Pemerintah, Hanura Lihat Dinamika Politik

Menurut Kepala BMKG Banjarnegara Setyoajie Prayoedhie, gempa terjadi akibat aktifitas pergerakan sesar Merapi-Merbabu. 

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo meminta masyarakat di Salatiga dan Kabupaten Semarang tidak perlu takut dengan gempa yang terjadi. Meski begitu, mereka tetap diminta selalu siaga dengan perkembangan yang terjadi.

MK Tolak Gugatan Anies dan Ganjar, Rosan: Mari Bersatu Wujudkan Indonesia Emas

"Saya minta semua siaga. Yang di Kabupaten Semarang sudah menyiapkan, mereka membuat tenda-tenda. Sementara saya minta semuanya standby kalau nanti pergerakannya belum selesai. Masyarakat tidak usah takut," kata  Ganjar di kantornya, Senin, 25 Oktober 2021.

Warga di Ambarawa saat menerima bantuan di tenda.

Photo :
  • tvOne/ Teguh Joko Sutrisno
Gibran: Terima Kasih Pak Ganjar dan Pak Anies

Ia menambahkan, Dinas ESDM Jateng dan instansi lain memantau terus menerus untuk memberikan informasi harian. Terkait dampak dari gempa, ia mengaku hingga kini belum mendapatkan laporan.

"Belum dihitung apakah ada kerugian. Tapi sempat ada yang mengamankan di tenda di Kabupaten Semarang. Tapi saya belum tahu apakah mereka nginep atau tidak," katanya.

Seperti diberitakan, gempa terjadi secara beruntun di kawasan Salatiga dan Ambarawa sejak Sabtu lalu hingga Senin ini. Tercatat sudah 34 kali gempa swarm dengan magnitudo antara 3 hingga 3,4. 

Hal itu membuat sebagian warga yang khawatir kemudian tidur di tenda. Sebuah rumah sakit di Ambarawa juga sempat mengungsikan pasiennya. Sebagian daerah Salatiga dan Ambarawa, menurut data BMKG, memang berada pada jalur sesar gunung Merapi-Merbabu.


Laporan Teguh Joko Sutrisno

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya