Banyak Warga Tulungagung Rapid Test Sendiri, Dokter Peringatkan Bahaya

Ilustrasi rapid test.
Sumber :
  • Istimewa

VIVA – Dokter Mikrobiologi Klinik RSUD dr. Iskak Tulungagung, Jawa Timur, dr. Rendra Bramanthi Sp. MK(K), mengingatkan masyarakat untuk tidak melakukan tes usap atau rapid test antigen tanpa bantuan tenaga profesional atau ahli, karena berpotensi meningkatkan risiko penularan COVID-19. 

PM Singapura Lee Hsien Loong Mundur dari Jabatan, Ini Sosok Penggantinya

"Risiko penularannya sangat besar, karena tidak tahu cara atau teknik pengambilan sampel usap yang benar seperti apa," kata Rendra di Tulungagung, Senin, 26 Oktober 2021.

Menurut Rendra, selain tidak memiliki pengetahuan dasar mengenai teknik pengambilan sampel dengan cara usap (swab), tidak ada alat pelindung diri (APD) yang memadai juga akan menimbulkan risiko. Sebab, ukuran virus yang sangat kecil sehingga sulit untuk dilihat tanpa bantuan alat.

Syarat Iran Tak Jadi Serang Israel, Kisah Penyamaran Intel Kopassus hingga Sopir Bus Positif Narkoba

Tak hanya berisiko penularan, melakukan tes usap antigen sendiri juga akan berisiko mengalami komplikasi karena masing-masing orang memiliki struktur hidung yang tidak sama. Tentu hal ini membuat rongga hidung memiliki kelebaran yang tidak sama.

"Ketika melakukan swab dan tidak mengetahui struktur rongga hidung, bisa jadi mengakibatkan luka dan berpotensi komplikasi," urainya.

Arus Balik Lebaran, Sopir Bus di Terminal Gayatri Tulungagung Kedapatan Positif Narkoba

Beberapa bahaya lain yang kemungkinan dapat terjadi ketika melakukan swab sendiri adalah ujung tangkai yang digunakan untuk melakukan swab patah dan akan berakibat pendarahan yang fatal.

Ilustrasi petugas medis menunjukkan hasil screening rapid test COVID-19

Photo :
  • ANTARA FOTO/Rahmad

Untuk itu pastikan melakukan pemeriksaan atau rapid test di fasilitas pelayanan kesehatan yang telah terdaftar di Kementerian Kesehatan.

Imbauan itu didengungkan Rendra dan para dokter lainnya karena kini banyak warga yang, tanpa mengetahui protokol kesehatan, melakukan tes usap (swab) secara mandiri. Hal ini seiring meningkatnya kebutuhan akan rapid test antigen untuk berbagai keperluan, sehingga permintaan alat rapid tes (RT) antigen juga terus meningkat.

Imbasnya, jual-beli alat antigen di pasaran makin marak. Beberapa bahkan menawarkan harga satu set alat antigen lebih murah dibandingkan harus melakukan pemeriksaan antigen ke fasilitas layanan kesehatan terdekat.

Meskipun harga alat antigen lebih murah, tidak dianjurkan untuk melakukan tes usap secara mandiri, tanpa bantuan tenaga profesional. (ant)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya