Raja Sapta Oktohari Akan Polisikan Sejumlah Akun Media Sosial

Ketua Umum NOC Indonesia, Raja Sapta Oktohari.
Sumber :
  • Istimewa

VIVA – Ketua Komite Olimpiade Indonesia (KOI) Raja Sapta Oktohari (RSO), akan melaporkan sebanyak 20 pemilik akun media sosial palsu yang diduga mencemarkan nama baiknya. Mereka diduga melakukan penghinaan berbau ujaran kebencian.

Kemenkominfo Gelar Talkshow “Rekam Jejak Digital di Ranah Pendidikan”

"Beberapa nasabah Mahkota, OSO Sekuritas dan sejenisnya yang mencemarkan nama baik Pak Raja Sapta Oktohari di media elektronik beberapa waktu lalu dan group-group telegram, akan kami ambil tindakan hukum," kata pengacaranya, Natalia Rusli kepada wartawan, Rabu 27 Oktober 2021.

Dia mengaku telah mengantongi sejumlah nama oknum nasabah, yang diduga merugikan nama baik kliennya itu. Natalia mengungkap, sejumlah oknum nasabah yang diduga bermasalah dengan kliennya berasal dari Malang, Surabaya, Bandung, Jakarta dan Pekanbaru dan Medan.

Menyelami Dampak Negatif FOMO pada Pengguna Media Sosial

"Beberapa nama sudah kami profiling orang-orangnya, dan kami sudah mempunyai data dan segera kami laporkan dalam waktu dekat ini. Mereka adalah nasabah PT Mahkota, OSO Sekuritas dan lainnya" katanya.

Dianggap Memprofokasi

Sri Agustin, Nasabah Mekaar yang Dipuji Jokowi Berbagi Tips Eksis Jalani Usaha Sambel

Lebih lanjut dia mengatakan, ke-20 nama oknum nasabah berdasar hasil profiling yang diduga memfitnah kliennya itu akan dilaporkan ke polisi karena dianggap sudah memprovokasi dan mencemarkan nama baik Raja di media online atau sejenisnya terkait persoalan gagal bayar di PT Mahkota dan OSO Sekuritas.

Natalia menyebut Raja telah berkoordinasi dengan jajaran direksi PT Mahkota dan OSO Sekuritas guna menyelesaikan seluruh tanggung jawab terkait terkait persoalan gagal bayar nasabah. Satu persatu kewajiban penyelesaian akan dilakukan sekembalinya Raja Sapta Oktohari dari Eropa menjalankan tugas negara di bidang olah raga.

"Pak Raja Sapta Oktohari tidak segan-segan akan melaporkan langsung nama-nama ini yang sudah kami profiling," jelasnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya