- ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto
VIVA – Pejabat teras Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) kembali menuai kontroversi. Hal tersebut karena rapat yang mereka lakukan di sebuah hotel mewah di Yogyakarta. Mantan penyidik KPK, Novel Baswedan juga menyoroti kebijakan tersebut.
"Pimpinan KPK plus pejabat utamanya besok (Kamis 28/10/2021) & lusa (Jumat 29/10/2021), laksanakan Raker (Rapat kerja) di Hotel Seraton Yogya. Dilanjut dengan Jumat pagi acara sepeda santai start Mapolsek Semplak sampai warung Kopi Kaliurang Yogya," tulis Novel Baswedan pada akun Twitternya dikutip awak media, Kamis, 28 Oktober 2021.
Penyidik Senior KPK, Novel Baswedan | Foto MI, Rommy Fujianto
- U-Report
Novel pun mempertanyakan kebijakan tersebut, apalagi di situasi pandemik seperti ini. "Etis enggak sih? Di tengah pandemi dan kesulitan mengadakan acara begini?” kata Novel.
Rapat Intensif 2 Hari
Sebelumnya dikabarkan bahwa pihak KPK melakukan rapat intensif selama dua hari di Yogyakarta. Rapat itu dihadiri oleh pimpinan hingga jajaran struktural. Sekretaris Jenderal KPK Cahya Harefa mengklaim bahwa rapat ini dilakukan untuk harmonisasi regulasi dan penyempurnaan struktur organisasi guna mendukung pelaksanaan tugas dan fungsi KPK.
"Rapat intensif yang digelar di Yogyakarta ini telah diagendakan jauh-jauh hari baik dari aspek perencanaan anggaran maupun rancangan pelaksanaannya, namun harus tertunda karena kondisi pandemi dan baru bisa dilaksanakan saat ini," kata Cahya.
Cahya lebih jauh berdalih, dilibatkannya pimpinan dan para pejabat struktural bertujuan menyelaraskan seluruh program kerja KPK, membangun kerjasama antar-tim dan unit kerja, guna menguatkan kinerja kelembagaan.
