Ketua Pemuda Muhammadiyah Bela Menteri BUMN Erick Thohir

Ilustrasi swab test/PCR/Antigen.
Sumber :
  • Pixabay/neelam279

VIVA – Ketua Pemuda Muhammadiyah Razikin, meyakini bahwa Menteri BUMN Erick Thohir tidak terlibat dalam bisnis test PCR seperti yang ramai dibicarakan. Ia yakin itu salah satu cara untuk menyerang Menteri Erick, yang sudah dilakukan sejak awal menjadi menteri.

Klasemen Piala Asia U-23 2024 Usai Timnas Indonesia Ditekuk Qatar

Erick menurut Razikin adalah salah satu pejabat yang punya integritas dan dianggap  berpotensi terus diganggu hingga 2024.

“Kita tahu selama ini Pak Erick Thohir telah melalukan berbagai gebrakan merestrukturisasi BUMN dengan spirit AKHLAK (amanah, kompeten, harmonis, loyal, adaptif, kolaboratif). Kalau saja kita mau objektif di era kepemimpinan Pak Erick Thohir lah Bank Syariah terbesar di dunia ada di Indonesia menggabungkan 3 bank syariah sebelumnya,” kata Razikin dalam keterangannya, Rabu 3 November 2021. 

Timnas Indonesia U-23 Dirugikan Wasit, PSSI Layangkan Surat Protes ke AFC

Kenyang Difitnah

Ditegaskan Razikin, dan mungkin banyak orang tahu, sejak dilantik Erick sudah melepaskan jabatannya di sejumlah perusahaan termasuk Adaro Energy. Karena itu, mengaitkan adanya keterlibatan Erick dalam bisnis PCR sama sekali tidak berdasar. Di luar isu yang baru saja berkembang itu, pendiri Gerakan Aktivis Milenial (GERAM) ini pun menilai Erick tidak merespons berlebih atas rumor berkembang, walau kadang menyerang dirinya. 

Ramalan Zodiak Senin 15 April 2024, Leo Bertemu Cinta Masa Lalu

“Dan (Erick terus berkerja) masih banyak gebrakan yang lain seperti bersih-bersih di lingkungan BUMN. Itu semua dilakukan semangatnya untuk mewujudkan harapan rakyat Indonesia yakni BUMN semata-mata untuk kesejahteraan Rakyat,” kata Razikin yang juga Ketua Hukum dan HAM Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah. 

“Dan kelihatannya Pak Erick Thohir sudah kenyang dengan fitnah,” sambungnya. 

Sebelumnya diberitakan, Juru Bicara Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan, Jodi Mahardi meluruskan isu keterlibatan Luhut dalam bisnis PCR melalui PT Genomik Solidaritas Indonesia (GSI).

Ini dia sampaikan karena adanya framing atau tudingan dari Mantan Direktur YLBHI Agustinus Edy Kristianto melalui akun Facebooknya. Unggahannya menyebutkan perusahaan Luhut merupakan salah satu pemegang saham di PT GSI yang punya unit usaha GSI Lab. Jodi menceritakan, pada dasarnya pembentukan PT GSI memang disebabkan karena adanya ajakan Grup Indika, Adaro dan Northstar ke Luhut untuk membuat layanan penyediaan tes COVID-19 dengan kapasitas yang besar.

“Terkait GSI, Jadi pada waktu itu, Pak Luhut diajak oleh teman-teman dari Grup Indika, Adaro, Northstar," kata dia saat dikonfirmasi VIVA, belum lama ini. 

Meski demikian, dia melanjutkan, GSI dibentuk bukan untuk mencari keuntungan. Melainkan semata untuk layanan sosial. Dia mengatakan, awal-awal pembentukannya malah GSI memiliki gedung hasil pemberian.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya