- VIVA/ Lucky Aditya
VIVA – Warga di daerah terdampak banjir bandang di Kota Batu, Jawa Timur kesulitan mendapat suplai air bersih. Sebab, saluran PDAM di daerah ini putus akibat pipa rusak diterjang material banjir yang terjadi pada Kamis, 4 November 2021 kemarin sore.
Paimo (38 tahun) warga RT 2 RW 3 Desa Buludendang, Kecamatan Bulukerto, Kota Batu mengungkapkan, sejak pipa PDAM putus akibat banjir bandang, dirinya dan keluarga besarnya tidak bisa melakukan akitivitas mandi cuci kakus (MCK).
"Sejak kemarin kita tidak dapat air bersih. Mau mencari juga tidak sempat karena kita fokus evakuasi barang-barang di rumah. Halaman belakang rumah itu sekitar 500 meter rusak, hancur diterjang banjir bandang," kata Paimo, Jumat, 5 November 2021.
Paimo dan keluarga saat ini bergantung pada distribusi air bersih, yang dilakukan oleh para relawan. Dia pun harus berebut air dengan warga lainnya. Apalagi dia memiliki dua anak kecil yang sedari kemarin belum mandi, karena tak ada air bersih di rumahnya.
"Belum mandi mas sama istri dan dua anak ini. Air bersih ya baru dapat sore ini, lumayan bisa buat mandi, buang air, dan masak air," ujar Paimo.
Banjir Bandang Datang Saat Tahlilan
Kondisi Usai Banjir Bandang Menerjang Salah Satu Wilayah di Kota Batu Jatim
Paimo menceritakan saat banjir bandang terjadi. Di rumahnya sedang ada kegiatan tahlilan. Saat itu terdengar suara gemuruh dari atas gunung. Istri Paimo kemudian melihat halaman belakang rumah yang merupakan aliran anak sungai Brantas. Tidak disangka bebatuan besar disertai tanah dan pohon-pohon mengalir deras menuju ke bawah.
"Saat itu langsung yang mau tahlil pulang, bubar. Karena istri saya lihat itu batunya besar-besar menggelinding. Suaranya bergemuruh," tutur Paimo.
Akibat banjir bandang ini, usaha pertanian miliknya yakni tanaman jeruk lemon banyak yang rusak tersapu banjir bandang. Begitu juga dengan kandang ayam miliknya, ikut hanyut tersapu banjir bandang, beserta bangunan rumah yang ada di halaman belakang.
"Tanaman hias, kebun jeruk lemon, kandang ayam luasanya 500 meter semuanya hilang terkena banjir bandang. Kita sekarang mengungsi ke rumah satunya," tutur Paimo.
