Hadapi Bencana, Mensos Risma: Tagana Jangan Hanya Jadi Penonton

Kemensos menggelar pelatihan kesiapsiagaan penanganan bencana
Sumber :
  • dok.BP3S

VIVA – Sejumlah personel Sumber Daya Manusia (SDM) yang ada di unit pelaksana teknis Kementerian Sosial (Kemensos) di daerah diberikan pelatihan kesiapsiagaan penanganan bencana di Tagana Centre, Babakan Madang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Senin, 8 November 2021.

Sekolah Rentan Bencana Capai 57 Persen, Kemendikbud: Waspada!

Pelatihan ini diselenggarakan oleh Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kesejahteraan Sosial (Pusdiklat Kessos) mulai dari tanggal 7-13 November 2021 dengan jumlah peserta sebanyak 60 orang yang tersebar dari seluruh provinsi. 

Melihat kondisi Negara Indonesia yang rawan bencana, hal ini mendorong Badan Pendidikan Penelitian dan Penyuluhan Sosial (BP3S) melalui Pusdiklat Kessos, sebagai pihak yang paling bertanggungjawab terhadap peningkatan kualitas SDM untuk gelar pelatihan kesiapsiagaan bencana ini.

Mengulik Rahasia Terlarang Ramalan Jayabaya: Bencana hingga Pemimpin

Menteri Sosial (Mensos) Republik Indonesia , Tri Rismaharini dalam sambutannya menyampaikan jika kekuatan Kemensos sesungguhnya terletak di balai-balai yang ada di daerah.

"Kekuatan Kemensos itu ada di Balai, karena kalian yang paling dekat dengan lapangan jika terjadi bencana dan masalah sosial lainnya," katanya.

Banjir Bandang Terjang Pemandian Teroh-teroh Langkat, 1 Tewas dan 6 Luka-luka

Menurut Mensos, tagana (taruna siaga bencana) yang ada di Balai ini harus mempunyai semangat muda. Jika terjadi bencana jangan sampai hanya menjadi operator saja.

"Dilapangan kalian harus tahu apa yang harus dikerjakan. Jangan sampai di lapangan menjadi penonton dan operator saja, kita harus bisa mengarahkan dan menganalisa langkah apa yang akan kita ambil selanjutnya," kata Risma.

Dikesempatan yang sama, Staf Ahli Menteri Bidang Perubahan dan Dinamika Sosial, Adi karyono, mengapresiasi langkah Pusdiklat Kessos dalam pelaksanaan Diklat SDM Tagana ini.

"Saya apresiasi sekali langkah BP3S dalam pelaksanaan Diklat ini, karena memang kita harus bersinergi, berkoordinasi lintas sektor," ucap Adi.

Sementara itu, Kepala BP3S Hartono Laras menyampaikan pentingnya pelatihan untuk SDM Tagana ini.

"Bencana alam di Indonesia permanen dan kita punya Tagana. Untuk itu, kesiapan mereka, kemampuannya harus kita perhatikan. Jadi, SDM Tagana harus bisa dipersiapkan dengan baik," kata Hartono.

Sebagai informasi kegiatan ini juga dihadiri oleh Dirjend Perlindungan Jaminan Sosial Pepen Nazaruddin, Sekretaris BP3S Amin Raharjo, Direktur Pelayanan Sosial Lanjut Usia Andi Anindito dan Kepala Pusdiklat Kessos Rasman.

Baca juga: Minta Pemda Siaga, Risma Peringatkan Puncak Cuaca Buruk Awal 2022

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya