Ingin Distribusi Lancar, Kader NU Rogoh Rp80 M Beli Pesawat

Pesawat N-219 buatan PT DI
Sumber :
  • www.indonesian-aerospace.com

VIVA – Kader Nahdlatul Ulama yang tergabung dalam Pendidikan Kader Penggerak Nahdlatul Ulama (PKPNU), membuat kejutan dengan membeli lima pesawat N-219. Pesawat ini diproduksi oleh PT Dirgantara Indonesia (Persero).

Aktivitas Gunung Ruang Mereda, Operasional Bandara Sam Ratulangi Kembali Normal

Koordinator Nasional PKPNU Munim Dz menjelaskan, pihaknya memutuskan untuk membeli N-219 sebanyak lima unit, karena memang produksinya dari dalam negeri. Ada keinginan untuk ikut membantu industri pesawat terbang dalam negeri.

Munim kepada VIVA menjelaskan, bahwa pembuatan pesawat yang dipesan tersebut, membutuhkan waktu sekitar 2 tahun. Dengan biaya yang harus dibayarkan, mencapai puluhan miliar.

Heboh Pesawat Wings Air Hilang Kontak di Flores, Manajemen Kasih Penjelasan

"Satu unit sekitar Rp80 miliar. Jadi nanti kita DP itu bisa untuk produksi," kata Munim, saat dihubungi, Jumat 12 November 2021.

Dia menjelaskan, keputusan untuk membeli di PT DI diakui bukan tidak mempertimbangkan risiko terutama bisnis. Tetapi dalam rangka membangun karakter building, apalagi ini adalah buatan putra bangsa, dia mengatakan pihaknya menempuh risiko itu.

Akibat Banjir, Penerbangan Perdana Maskapai Emirates Airbus 380 dengan 592 Penumpang dari Dubai ke Bali Dibatalkan

"Kalau kita pragmatis beli saja Cesna tingggal pakai. Tapi fungsinya kita kemandiran ekonomi," tegasnya.

Dulu, kata dia, perusahaan Boieng juga bisa sebesar ini karena ada yang nekat untuk membeli pesawatnya. Maka pihaknya berharap, mereka sebagai pembeli pertama, bisa menyusul pihak lain untuk ikut membeli. Apakah itu dari swasta atau pemerintah daerah. Sehingga industri pesawat Tanah Air bisa bangkit.

Mengenai sumber dana untuk membeli, dia mengatakan bahwa ada beberapa pihak yang memang selama ini bergerak di sektor ekonomi.  

"Terutama ini nanti yang bagian distribusi ini. Dana sebenarnya sudah siaga," katanya. Apalagi mereka yang tidak terlalu terimbas, sehingga bisa mengeluarkan uangnya untuk membeli pesawat tersebut.

Kader Pendidikan Kader Penggerak Nahdlatul Ulama (PKPNU) berfoto bersama usai penandatanganan MoU pembelian lima pesawat N-219 yang diproduksi oleh PT Dirgantara Indonesia (Persero) di Bandung, Jawa Barat, Rabu, 10 November 2021.

Photo :
  • ANTARA

Distribusi Ekonomi 

Dijelaskannya juga, bahwa proses pembelian pesawat ini cukup panjang. Terutama yang bergerak di sektor distribusi, menurut dia cukup memerlukan pesawat. Tetapi selama ini tidak pernah terkoneksi dengan baik.

Maka setelah dipertemukan, maka akhirnya diputuskan untuk membeli pesawat PT DI tersebut. Apalagi banyak kader NU yang bergerak disektor distribusi kargo.

Sedangkan pemberdayaan ekonomi yang dilakukan terutama di daerah-daerah, yang dari Sabang sampai Merauke, juga mengalami kendala. Padahal bertahun-tahun, mereka tata. Tetapi kesulitan dalam memasarkannya. Mengingat distribusi yang sulit disebabkan daerah terpencil. Sehingga itu juga mempengaruhi perbedaan harga antara Jawa dengan luar Jawa.

"Kita mengalami kesulitan. Sudah kita bina bagus-bagus tapi tidak bisa memasarkan. Karena tidak ada sarana transportasi yang memadai. Tidak ada jaringan bisnis yang memadai pula," katanya.

Kesulitan transportasi dan distribusi dari beberapa wilayah di Timur Indonesia seperti NTT, Maluku, Sulawesi Utara hingga Papua, membuat terjadinya disparitas harga. Padahal banyak juga hasil produksi yang telah dibina, di daerah-daerah tersebut. Sementara menggunakan kapal, juga masih membutuhkan waktu.

Untuk itu, diakuinya dengan pesawat ini nanti diharapkan distribusi itu juga bisa diatasi dengan baik. Apalagi kini bisnis online sudah merambah Tanah Air.

"Ini juga kan mulai masuk bisnis online, perlu pelayanan yang lebih cepat lagi. Kemudian ketemu kita tadi itu," katanya. 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya