Menkes Sebut Corona Varian Delta Sudah Beranak-pinak

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin
Sumber :
  • Biro Setpres

VIVA – Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin menyebut saat ini virus Corona varian Delta sudah bermutasi dengan varian baru yang lebih banyak. Budi mengatakan varian baru itu muncul mengikuti keadaan sekitarnya, dimana nanti virus itu pertama kali muncul dan berkembang dari sebuah negara.

Menhub dan Menkes Ikut Pindah ke IKN Juli 2024, Basuki: Menkeu Belum 

Varian delta yang awalnya berkode B1617.2 itu sudah bermutasi menjadi varian AY4, AY23, AY24. Dan kemudian varian AY4 bermutasi lagi menjadi AY4.2 atau yang biasa disebut varian Delta Plus yang kini awal kemunculannya menyebar di Inggris.

"Jadi AY4 cucunya keluar AY4.2 itu yang sekarang lagi banyak ada di Inggris disebut varian delta plus. Di Indonesia sendiri AY4 sudah ada, AY23 sudah ada, AY24 sudah ada, AY4.2 belum ada," kata Budi dalam jumpa pers di Istana Negara, Jakarta, usai rapat terbatas bersama Presiden Joko Widodo, Senin 15 November 2021.

Menkes: Kalau Mau Mencapai Indonesia Emas 2045, Masyarakat Harus Sehat dan Pintar

Budi menyampaikan, meski varian baru bermunculan, pada intinya masyarakat tetap diminta mematuhi protokol kesehatan. Hal itu penting agar menjadi kesadaran bersama masyarakat seperti menggunakan masker, menjauhi kerumunan dan mengurangi mobilitas. 

"Semua varian delta baik orang tuanya, subvarian atau anaknya. Sub-sub variannya atau cucunya itu memiliki mutasi genetik yang mirip. Jadi kesimpulan kami sampai sekarang adalah kalau misalnya ada masuk anak atau cucunya, Insya Allah harusnya kekebalan yang sudah terbentuk di masyarakat kita masih cukup menanggulangi penyebaran ini," jelasnya.

Menkes Budi Paparkan Penanganan Penyakit Arbovirus

Sebelumnya diberitakan VIVA, baru-baru ini para peneliti mengungkap vaksin baru dapat mengatasi semua virus pernafasan termasuk varian COVID-19. Para peneliti mengatakan, kombinasi vaksin baru dapat menghentikan penyebaran yang cepat seperti varian Delta dan Beta Covid.

Untuk mencegah penyebaran virus di antara populasi, para ahli mengatakan vaksin masa depan harus bertujuan untuk menginduksi respons imun terhadap protein spesifik yang penting untuk tahap awal siklus virus. 
Suntikan yang mengaktifkan sel memori kekebalan, yang dikenal sebagai sel T dapat membantu menghilangkan virus di awal karena mereka akan menyerang sel yang terinfeksi dari offset. 

Perkembangan ini dapat melengkapi vaksin COVID-19 yang saat ini sedang diluncurkan di seluruh Inggris. Ini akan membantu melindungi terhadap virus corona hewan, serta COVID-19 dan flu biasa. 

Dilansir dari laman The Sun, para ahli di UCL dan St Bartholomew's menganalisis respons kekebalan petugas kesehatan yang berbasis di London sejak awal gelombang pertama pandemi di Inggris.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya