Max Sopacua, Eks Loyalis SBY yang Membelot ke Moeldoko

Wakil Ketua Umum Partai Demokrat, Max Sopacua
Sumber :
  • ANTARA/Yudhi Mahatma

VIVA – Kabar duka datang dari politisi Parat Demokrat, Max Sopacua. Dia meninggal dunia di RSPAD Gatot Subroto, Jakarta Pusat Rabu pagi, 17 November 2021. Rencananya, jenazah Max Sopacua akan dimakamkan di Bogor, Jawa Barat.

Fakta-fakta Anggota TNI Tersambar Petir di Depan Mabes Cilangkap, 1 Meninggal Dunia

Max yang lahir di Ambon 2 Maret 1946 itu bukan orang sembarangan. Dia pernah menjadi anggota DPR dan orang penting di Partai Besutan SBY. Saat itu, Max menduduki jabatan sebagai Wakil Ketua Umum Partai Demokrat.

Sebelum terjun ke politik, Max merupakan seorang penyiar berita olahraga di TVRI yang terkenal pada tahun 1980an hingga 1990-an.Selain sebagai penyiar berita, Max juga menjadi produser di TVRI pada tahun 1985 hingga 2002.

Prada Ardiansyah, Prajurit TNI yang Tersambar Petir Meninggal Dunia

Politisi Partai Demokrat, Max Sopacua.

Photo :
  • ANTARA/Jafkhairi

Berbagai program olahraga TVRI dalam perhelatan-perhelatan olahraga dunia diproduseri oleh Max, di antaranya program Olimpiade Seoul 1988, Olimpiade Atlanta 1996, Piala Dunia FIFA 1998, SEA Games 1999, hingga terakhir Olimpiade Sydney 2000.

Jokowi Datang Melayat ke Mooryati Soedibyo, Ikut Salat Jenazah

Perjalanan karier politiknya dimulai dan bergabung dengan Demokrat pada tahun 2002. Pada kepengurusan Partai Demokrat periode 2010–2015, Max menjadi Wakil Ketua Umum II sekaligus anggota Majelis Tinggi Partai. Sementara pada kepengurusan 2015–2020 ia menjabat sebagai anggota Dewan Pembina dan kembali menjadi anggota Majelis Tinggi Partai.

Juni 2019, Max bersama sejumlah tokoh senior Partai Demokrat membentuk Gerakan Moral Penyelamat Partai Demokrat (GMPPD), mereka menyerukan agar diadakannya Kongres Luar Biasa (KLB) selambat-lambatnya pada 9 September 2019, dan menyebut Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) berpeluang menjadi ketua umum.

Politikus Senior Partai Demokrat, Max Sopacua

Photo :
  • VIVAnews/Tri Saputro

Seruan tersebut dilakukan karena mereka menilai perolehan suara partai pada pemilu legislatif 2019 menurun dibandingkan pemilu-pemilu sebelumnya. Pada Desember 2020, Max menyatakan diri keluar dari Partai Demokrat dan bergabung ke Partai Era Masyarakat Sejahtera (Partai Emas) yang didirikan oleh Hasnaeni.

Selang beberapa bulan kemudian tepatnya pada Februari 2021, Max mengundurkan diri dari Partai Emas dan bergabung dengan kubu Demokrat KLB Moeldoko.
 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya