Cara Yenny Wahid Halau Gerakan Radikalisme di Pelosok Desa

Yenny Wahid resmi mengundurkan diri dari posisi Komisaris Independen Garuda Indonesia.
Sumber :
  • Instagram Yenny

VIVA - Putri dari mantan Presiden Abdurrahman Wahid alias Gus Dur, Yenny Wahid, memiliki cara tersendiri untuk menghalau paham radikal atau radikalisme di tingkat pedesaan. Salah satunya dengan membentuk desa damai.

Sri Mulyani Kumpul Bareng Menkeu G20 hingga IMF di AS Bahas Dampak Konflik Israel-Iran 

"Desa damai merupakan bentuk penguatan peran perempuan di berbagai bidang," kata Yenny melalui keterangan tertulisnya, Sabtu, 20 November 2021.

Putri Presiden RI ke-4, Abdurrahman Wahid, Yenny Wahid.

Photo :
  • Istimewa.
Lebih Rendah dari Vietnam dan Filipina, Ekonomi Indonesia Diramal IMF Tumbuh Cuma 5 Persen

Menjalar Hingga Pelosok Desa

Yenny menuturkan gejala intoleransi dan radikalisme sudah menjalar hingga ke pelosok desa di Indonesia. Keberadaan media sosial menjadi salah satu kontributor mewabahnya intoleransi melalui hoaks dan fitnah.

Ini 5 Dampak Serius Konflik Iran-Israel ke Ekonomi RI, Simak!

"Jika diberdayakan desa-desa yang ada di Indonesia sebenarnya memiliki ‘penawar’ sendiri untuk permasalahan ini. Penawar itu yakni kearifan lokal yang memiliki nilai-nilai gotong-royong dan persaudaraan di tengah keragaman," ujarnya.

Pembangunan Ekonomi

Dia mengatakan program desa damai meliputi dua hal. Pertama, pemberikan askes permodalan dan pelatihan wirausaha melalui pembinaan perempuan. Dan kedua, pelatihan bagi masyarakat desa untuk melihat potensi konflik yang bersumber pada intoleransi.

"Pembangunan ekonomi dan pemberdayaan perempuan diyakini memegang peranan penting dalam menangkal intoleransi dan radikalisme. Program desa damai diharapkan dapat menjaga masyarakat dari bahaya-bahaya yang dapat memecah persaudaraan dan kebangsaan," katanya lagi.

Putri almarhum Gus Dur, Yenny Wahid, menghadiri pembacaan deklarasi dukungan pada Pilpres 2019 oleh Konsorsium Kader Gus Dur di Rumah Pergerakan Gus Dur, Jakarta

Photo :
  • ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja

16 Desa

Sejauh ini, Yenny telah mendeklarasikan sedikitnya 16 desa sebagai desa damai di seluruh Indonesia. Terbaru, dia mendeklarasikan desa tersebut di Kelurahan Sinduharjo, Kapanewon Ngaglik.

Desa itu merupakan desa damai pertama yang ada di Kabupaten Sleman dan Yogyakarta sejak Direktur Wahid Foundation itu bersama dengan PBB dan UN Women bersinergi untuk membentuk konsep desa damai ini.

Di Kelurahan Sinduharjo, deklarasi yang dilakukan Yenny bersama Bupati Sleman sengaja dilakukan pada 21 September lalu, bertepatan dengan Hari Perdamaian Dunia.

Yenny percaya pembentukan desa damai bisa berperan penting untuk menguatkan ketahanan desa. Ia menyebut program yang telah digagas sejak lama ini memang mengutamakan pembangunan ekonomi desa dan pemberdayaan perempuan. Hal itu bisa terlihat melalui pembentukan kelompok kerja yang keanggotaannya minimal 30 persen perempuan.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya