Gus Ipul Bilang Mayoritas Peserta Minta Muktamar NU Dipercepat

Wakil Gubernur Jawa Timur Saifullah Yusuf (Gus Ipul).
Sumber :
  • VIVA/ Rahmad Noto.

VIVA – Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Saifullah Yusuf atau Gus Ipul mengatakan Muktamar Nahdlatul Ulama besar kemungkinan dimajukan sepekan dari jadwal sebelumnya. Hal itu sesuai dengan keinginan mayoritas Nahdliyin yang ingin muktamar segera dilaksanakan.

GP Ansor Ungkap Makna Gowes 90 KM, Simbol Perjuangan Menuju Indonesia Emas 2045

Pelaksanaan Muktamar ke-34 NU di Lampung dipastikan molor dari jadwal semula, 23-25 Desember 2021. Hal ini setelah pemerintah mengeluarkan kebijakan Pembatasan Pemberlakuan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 3 dari tanggal 24 Desember 2021 sampai 2 Januari 2022 karena Natal dan Tahun Baru. 

Namun, sampai kini, belum diputuskan oleh petinggi NU apakah jadwal muktamar dimajukan atau ditunda.

Gus Ipul Sarankan PKB Sowan ke Rais Aam dan Ketum PBNU: Minta Nasihat Gitu

“Mayoritas menghendaki muktamar dipercepat. Idealnya dipercepat seminggu dari jadwal,” kata Gus Ipul dalam keterangan tertulis pada Minggu, 21 November 2021.

Dia menjelaskan, sesuai hasil Musyawarah Nasional (Munas) Alim Ulama dan Konferensi Besar (Konbes) Nahdlatul Ulama (NU) tahun 2021, penyelenggaraan Muktamar NU harusnya dilakukan pada 23-25 Desember 2021 di Lampung. 

Gus Ipul Sindir PKB Belum Beri Selamat ke Prabowo-Gibran: Apresiasi Pilihan Rakyat Itu Penting

Nahdlatul Ulama. (Foto ilustrasi).

Photo :
  • ANTARA FOTO/Zabur Karuru

Hasil Munas dan Konbes juga disebutkan bahwa penyelenggaraan muktamar bisa juga diajukan atau dimundurkan jika mendesak. Keputusan untuk memajukan muktamar selanjutnya diputuskan oleh PBNU.

Gus Ipul mengatakan, saat ini mayoritas menginginkan muktamar dipercepat karena menunda muktamar pada Januari tahun 2022 tidak menjamin pandemi telah melandai. Mantan Wakil Gubernur Jatim itu juga menyayangkan pernyataan Sekjen PBNU yang menyebut muktamar harus ditunda. Padahal, ada opsi lain yakni mempercepat Muktamar.
 
“Mempercepat Ini adalah sejalan imbauan pemerintah. Terlalu terburu-buru kalau menyatakan Muktamar ditunda sebab menunda itu punya banyak implikasi,” ujarnya.

Muktamar dipercepat juga sangat mungkin dilakukan. Sebab, jumlah peserta juga bisa dikurangi, misalnya, dengan mengurangi peserta yang luring. Sementara yang daring diperbanyak. 

“Dipercepat dengan prokes ketat, jumlah peserta dikurang online diperbanyak. Panitia pada dasarnya sudah siap. Menunda bisa jadi menyebabkan komplikasi yang luar biasa. Menambah banyak masalah. Karena suasana PBNU saat ini sudah tidak kondusif,” katanya.

17-19 Desember 2021

Sebanyak 27 Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) se-Indonesia mendukung keinginan Rois Aam PBNU KH Miftachul Ahyar yang menginginkan pelaksanaan Muktamar NU dipercepat menjadi 17-19 Desember 2021.

“Ada 27 pengurus Wilayah, 25 merupakan Ketua Tanfidziyah PWNU dan 2 Rois Syuriah  PWNU semalam bertemu dan mendukung keinginan Rois Aam agar Muktamar dipercepat,” kata Gus Ipul. 

Sebelumnya, Rois Aam PBNU KH Miftachul Ahyar memerintahkan PBNU untuk mempercepat Muktamar karena kondisi penyebaran COVID-19 pada Januari 2022 belum tentu akan lebih baik dibandingkan Desember 2021.

Menurut Gus Ipul, sebagai pimpinan tertinggi maka keinginan Rois Aam ini adalah sebuah perintah yang harus dilakukan PBNU.

“Kondisi di PBNU saat ini juga sudah tidak kondusif ada masalah-masalah politik dan administrasi yang mengganggu konsolidasi organisasi. Misalnya banyak SK mati yang tiba-tiba hidup sendiri tanpa ada tandatangan Rois Aam. Ini masalah yang serius,” ujarnya. 

Sebanyak 27 PWNU yang mendukung percepatan Muktamar di antaranya adalah Jawa Timur, Jawa Tengah, Yogyakarta, Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Selatan, Sumatera Barat, Bengkulu, Lampung, Kalimantan Timur, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, dan Kalimantan Barat. 

Selain itu juga Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat, Sulawesi Tengah, Sulawesi Utara, Gorontalo, Sulawesi Tenggara, Maluku, Maluku Utara serta Papua Barat.

Dukungan untuk percepatan Muktamar kali ini dilakukan usai 27 PWNU bertemu di Jakarta pada Sabtu malam, 20 November 2021. 
 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya