Pemkab Tagih Janji Pembangunan 4 SD Terdampak Tol Serang-Panimbang

Tol Serang-Panimbang (Serpan), yang baru diresmikan Presiden Jokowi
Sumber :
  • VIVA/Yandi Deslatama

VIVA – Empat Sekolah Dasar (SD) yang terdampak pembangunan tol Serang-Panimbang belum jelas nasibnya. Meski jalan bebas hambatan itu sudah diresmikan Presiden Jokowi pekan lalu, Selasa, 16 November 2021.

BPTJ: Angka Pemudik Gratis 2024 Meningkat 62,3 Persen

Keempat SD yang belum jelas nasibnya itu yakni, SDN Cilayang Guha, SD Inpres Cikeusal, SDN Seba serta SDN Cipete di Kecamatan Kragilan, Kabupaten Serang, Banten. 

Pemkab Serang menagih janji Badan Pengelola Jalan Tol (BPJT), PT Wijaya Karya (WIKA) dan PT Wijaya Karya Serang Panimbang (WSP) selaku pelaksana pembangunan Jalan Tol Serang-Panimbang (Serpan), untuk bertanggungjawab relokasi pembangunan empat SD Negeri tersebut.    

Puluhan Terminal Ilegal Kerap Muncul di Musim Liburan, Begini Sikap BPTJ

"Kita akan menuntut terus kepada pihak BPJT untuk segera menyelesaikan kewajibannya karena itu komitmen mereka, dari awal mereka komitmen," kata Wakil Bupati (Wabup) Serang, Pandji Tirtayasa melalui rilis resminya, Selasa, 23 November 2021.

PT Wika dan PT WSP selaku BUMN juga masih memiliki tanggung jawab membangun satu kantor desa. Pandji menerangkan awalnya Pemkab Serang sempat menolak peresmian tol Serang-Panimbang (Serpan), lantaran kedua perusahaan itu masih memiliki tanggung jawab yang belum diselesaikan.

BPTJ Sebut Hampir Separuh Penduduk Jabodetabek Bakal Bepergian Saat Nataru

"Dengan tidak melihat kepada utang yang belum diselesaikan empat bangunan SDN dan satu balai desa, Pak Jokowi meresmikan jalan tol. Makanya tetap kita akan kejar itu, baik ke BPJT maupun ke WIKA sebagai pelaksana projek," terangnya.

Pandji meyakini Presiden Jokowi tidak mengetahui kalau Wika dan WSP selaku pembuat tol Serang-Panimbang masih memiliki hutang ke Pemkab Serang. Karenanya, dia akan datang ke Jakarta menagih janji tersebut. 

"Kita akan datang ke Jakarta untuk menyelesaikan ini. Secepatnya itu tidak boleh di korbankan anak-anak sekolah, saya yakin Pak Jokowi tidak tahu kalau masih ada utang terutama ini, empat SD yang kasus pemindahan masih terkatung-katung. Saya yakin Pak Jokowi enggak tahu," jelasnya.

Hingga berita ini ditulis, pesan yang dikirim ke Bambang Yogaswara, selaku Manajer Human Capital dan Umum PT WSP belum dibalas. Begitupun dua kali panggilan telepon belum diangkat olehnya. 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya