Ridwan Kamil Ungkap 19 Desa Berisiko Tinggi Bencana di Jabar

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil
Sumber :
  • VIVA/ Adi Suparman

VIVA – Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil mengungkapkan dari 5.312 desa di wilayahnya, terdapat 19 desa yang masuk dalam kategori berisiko tinggi terhadap bencana alam. Kemudian 3.500 desa masuk risiko sedang, sedangkan mayoritas desa rawan bencana hidrologi ada di Jawa Barat bagian selatan.

Terungkap, Ini Hasil Tes Kejiwaan Suami Mutilasi Istri di Ciamis

"Mayoritas ada di Jabar selatan yaitu Kabupaten Bogor maka kita perlu atensi yang lebih maksimal," ujar Ridwan Kamil disela pengarahan apel siaga bencana di Gedung Sate Bandung, Selasa 13 November 2021.

Menurutnya, 19 daerah itu agar dipantau ketat oleh BPBD maupun Basarnas. Bahkan, gubernur meminta warga yang bermukim di kawasan bantaran sungai dan perbukitan, untuk meningkatkan kewaspadaannya saat hujan.

Jokowi akan Bisiki Prabowo soal Potensi Besar dari Budi Daya Ikan Nila Salin

"Perkiraan musim hujan ekstrem sampai Januari 2022, maka RT/RW dan warga harus siaga 1 terutama yang rumahnya di bantaran sungai. Saya juga sudah perintahkan BPBD agar lakukan tindakan pencegagan terukur jangan sampai menunggu korban," katanya.

Prediksi BMKG Hujan Ekstrim Sampai Januari 2022

Ajakan Rujuknya Ditolak, Pria Bakar Mobil dan Rumah Mantan Istri

Sebelumnya, BMKG sudah memberikan peringatan bahwa prediksi musim hujan ekstrem di Jabar akan terjadi sampai Januari 2022. "Sekarang penguatan semangat dari pasukan bahwa pasukan kebencanaan sangat siap," katanya.

Sejumlah peralatan baru bahkan sudah disiapkan di sejumlah titik rawan bencana. Kodam III Siliwangi juga sudah menyiapkan dapur umum canggih yang bisa mengubah air kotor menjadi air siap minum. 

"Dapur umum canggih dari Kodam sudah ada melengkapi peralatan lainnya dari institusi lain," katanya.

Menurutnya, setiap tahun tercatat 1.500 sampai 2.000 laporan kebencanaan terjadi khususnya banjir di wilayah utara dan longsor di Selatan. Bahkan sejak Oktober hingga sekarang sudah terjadi 500 bencana banjir dan longsor.

"Itulah kenapa dari Oktober kita sudah tetapkan siaga 1 karena sudah lebih dari 500 bencana, kalau dari Januari sudah lebih dari 1.000. Semoga jumlahnya makin sedikit sehingga kita bisa fokus membangun Jabar lebih baik," terangnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya