KPK Menduga Jakarta Bayar Lebih Mahal Formula E Karena Ini

Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Alexander Marwata
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso

VIVA – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menduga pembayaran ajang balap Formula E lebih mahal dari negara lain, karena daya tarik Jakarta kurang dibandingkan kota lain di dunia. Pembayaran lebih mahal itu diduga supaya Jakarta bisa dipilih untuk melaksanakan ajang balap mobil listrik tersebut.

KPK: Sahroni Sudah Kembalikan Aliran Dana Rp 40 Juta dari SYL yang Mengalir ke Nasdem

"Mungkin juga ada branch marking ke negara lain. Bisa saja misalnya kota kota lainnya kan sudah terkenal, jadi itu penyelenggaraannya sudah negara misalnya Roma, mereka kan mungkin kotanya lebih terkenal kan," kata Wakil Ketua KPK Alexander Marwata di kantornya, Jl Kuningan Persada, Jakarta Selatan, Kamis, 25 November 2021.

Alexander lebih jauh mengatakan, adanya kemungkinan negara lain lebih unggul daripada Jakarta. Lembaga Antikorupsi menduga pembayaran lebih mahal itu diambil untuk mempromosikan Jakarta dalam ajang balap Formula E.

KPK Ungkap Masih Ada 6 Menteri dan 3 Wakil Menteri Jokowi Belum Lapor LHKPN

"Dan Jakarta mungkin kita kan mau meng-upgrade supaya Jakarta dikenal dunia internasional kan seperti itu, barang kali," ujarnya.

Karena itu, KPK bakal meminta penjelasan terkait kemungkinan tersebut. "Kenapa harus membayar lebih dibanding kota-kota yang lain, mungkin dianggap sudah populer, sudah bisa menarik wisatawan untuk menyaksikan formula e dan seterusnya," imbuhnya.

Ada Kabar Jaksa Peras Saksi hingga Rp3 Miliar, KPK Bilang Begini

Sebelumnya, Wakil Ketua KPK Alexander Marwata mengatakan KPK masih merampungkan penyelidikan penyelenggaraan ajang balap Formula E di Jakarta. KPK juga tengah mendalami alasan pembayaran commitment fee yang bisa lebih mahal daripada negara lain dengan memeriksa beberapa pihak. 

"Kami melakukan penyelidikan itu untuk lebih mendalami sejauh mana sih penyelenggaraan atau rencana penyelenggara Formula E itu," kata  Alexander Marwata kepada awak media, Kamis, 18 November 2021. 

Alex belum bisa memberikan informasi lebih jauh terkait pendalaman kasus ini. Pasalnya, kasus itu masih di tahap penyelidikan. Namun, sejumlah pihak bakal dipanggil untuk mendalami kasus tersebut. Masyarakat diminta bersabar. KPK memastikan akan mengusut kasus itu sampai tuntas. 

"Ya kalau dalam penyelidikan nanti ditemukan ada penyimpangan, penyimpangannya seperti apa? Seperti itu," imbuhnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya