Logo BBC

Reuni 212 akan Kembali Digelar, Apakah Masih Punya Kekuatan Politik?

BBC Indonesia
BBC Indonesia
Sumber :
  • bbc

Hurriyah menjelaskan, pada 2016 silam ada isu yang menyentuh identitas bersama dan mampu mengumpulkan dukungan dari berbagai elemen Muslim - tidak hanya kelompok garis keras, tapi juga kelompok moderat dan warga biasa.

"Sekarang ini apa bisa seperti itu atau tidak, kita perlu melihat lagi nantinya. Isu ini kan bisa berubah-ubah. Boleh jadi misalnya, momentum saat ini diciptakan mungkin `bela ulama` karena MUI sedang diterpa isu karena keterlibatan salah satu tokohnya," kata Hurriyah.

Potensi dimanfaatkan aktor politik

Bagaimanapun, gerakan 212 harus terus mengadakan reuni untuk terus mempertahankan eksistensi mereka, menurut pengamat politik dari Network for Indonesia Democratic Society (Netfid), Dahliah Umar.

Dahliah memandang gerakan 212 tidak merupakan gerakan Islam semata tetapi juga gerakan politik. Mereka akan tetap menjadi massa mengambang yang berpotensi dimanfaatkan oleh aktor-aktor politik pada Pemilu 2024 mendatang.

Basuki Tjahaja Purnama
Getty Images
Selama Pilkada DKI Jakarta, berbagai gerakan berbasis agama mendesak pengadilan menjatuhkan pidana penjara kepada Ahok.

"Yang mereka perjuangkan mungkin Islam, tapi di balik itu selalu ada potensi sebenarnya mereka komoditas yang bisa digunakan oleh siapapun; dan walaupun sekarang belum terlihat mereka akan tetap mempertahankan eksistensi itu untuk kemudian bisa menjadi nilai tawar bagi tokoh politik manapun nantinya yang membutuhkan simpati dari kelompok Islam," ujarnya kepada BBC News Indonesia.