Legislator PDIP: Larangan Mudik Libur Natal dan Tahun Baru Tak Cukup

Anggota Komisi IV DPR RI Rahmad Handoyo.
Sumber :

VIVA – Anggota Komisi IX DPR RI Rahmad Handoyo meminta kepada semua komponen bangsa agar memanfaatkan sisa waktu yang tinggal beberapa pekan lagi untuk membangkitkan kesadaran masyarakat agar tidak melakukan perjalanan selama libur Natal dan Tahun Baru 2021. 

Daftar Tempat Charging Mobil Listrik di Tol Trans Jawa saat Mudik Lebaran 2024

Menurut Rahmad, keputusan larangan mudik itu sudah baik sebagai bentuk perlindungan negara terhadap masyarakat. "Tapi saya harus sampaikan, aturan tersebut tidak akan cukup jika tidak disertai dengan kesadaran dan kepatuhan masyarakat untuk tidak mudik," kata Rahmad kepada wartawan, Jumat, 26 November 2021.

Politikus PDIP ini mengingatkan kembali kejadian tragis pada saat dan seusai Lebaran tahun 2021. Kala itu, kata Rahmad, pemerintah sudah menerapkan aturan larangan mudik, namun kenyataannya masih sangat banyak masyarakat yang tidak peduli dan nekat pulang ke kampung halaman. 

Prabowo Ingin Bentuk 'Executive Heavy" dengan Rangkul Semua Parpol, Kata Peneliti BRIN

"Nah, masyarakat perlu kita ingatkan agar berkaca pada situasi usai Lebaran pada bulan Juli lalu, di mana ribuan orang yang meninggal setiap hari, rumah sakit pun nyaris lumpuh," katanya

Rahmad mengingatkan jangan sampai kejadian memilukan usai Lebaran lalu terulang pada tahun baru nanti. Karena itu kesadaran untuk tidak mudik pada hari libur Nataru harus terus disosialisasikan dan digelorakan.

Pemudik Harus Hati-hati, Ada 19 Perlintasan Kereta Api di Brebes Tanpa Palang Pintu 

Sejumlah kendaraan pemudik melintas di tol Cipali, Palimanan, Cirebon, Jabar/Ilustrasi.

Photo :
  • ANTARA FOTO/Dedhez Anggara

Untuk menghadapi ancaman virus corona, termasuk menghalau kemungkinan terjadinya gelombang ketiga, menurutnya, tidak akan berjalan efektif jika hanya dilakukan oleh pemerintah. Pemerintah dengan seperangkat aturan, termasuk kerja sama TNI dan Polri, tidak akan sanggup mengawasi kalau memang kesadaran masyarakat untuk tidak mudik belum tumbuh. 

"Artinya, kita bisa mengendalikan COVID-19 dan mengubah pandemi jadi endemi jika semua elemen bangsa, termasuk masyarakat, bergerak bersama. Lagi pula, bukankah kita semua ingin selamat? Ya, kita semua--pemerintah, masyarakat, harus berjuang bersama. Kalau bukan kita yang memperjuangkan keselamatan kita, ya, siapa lagi?" Ujarnya.

Menurut Rahmad, untuk menumbuhkan kesadaran masyarakat, tak bisa ditawar lagi, semua komponen bangsa harus bergerak bersama menggelorakan semangat untuk tidak mudik demi keselamatan bersama. Tokoh-tokoh adat, tokoh agama, politikus, para cendikiawan, pemuka masyarakat untuk saling mengingatkan masyarakat adanya ancaman virus corona.

"Kalau memang tidak penting-penting sekali tidak usah mudik. Tapi kalau memang mengharuskan pulang karena ada sesuatu hal yang mendesak, ya, itu manusiawi," ujar Rahmad.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya