Instruksi Rois Aam Dinilai Mubazir dan Bisa Memecah Belah NU

Ilustrasi/Lambang NU (Nahdlatul Ulama)
Sumber :

VIVA – Terbitnya surat instruksi NO 4272 PBNU yang ditandatangani oleh Pejabat Rois Aam PBNU terkait pelaksanaan Muktamar NU ke-34 di Lampung dianggap mubazir dan sangat tidak sesuai dengan AD/ART Organisasi.

GP Ansor Ungkap Makna Gowes 90 KM, Simbol Perjuangan Menuju Indonesia Emas 2045

Hal tersebut disampaikan oleh Wakil Katib Syuriyah PWNU DKI Jakarta, Kyai Muzakki Kholis. Dia menyampaikan bahwa instruksi semacam itu dapat memecah belah persatuan sesama pengurus NU baik di tingkat pusat maupun daerah.

"Surat dari PJ Rois Aam itu mubazir, ini bukan hanya menurut saya, namun juga para wakil katib dan jajaran syuriyah yang lain, bahwa surat ini ga layak dan sungguh tidak elok jika beliau menyampaikan perihal itu. Seolah syuriyah sudah tidak lagi percaya bahwa tata kelola organisasi di  NU itu dilakukan oleh jajaran Tanfidziyah,” kata Kyai Kholis dalam keterangan tertulisnya, Sabtu, 27 November 2021.

Gus Yahya Berkelakar soal Jabatan Menteri di Kabinet Selanjutnya: Jangan-jangan NU Semua

Baca juga: Setneg Tegaskan Jokowi Tidak Campur Tangan dalam Muktamar NU

Presiden Joko Widodo disambut Ketua PBNU Said Aqil Siradj saat HUT ke-73 NU di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta, Minggu 27 Januari 2019.

Photo :
  • ANTARA FOTO/Wahyu Putro A
Pendeta Gilbert Olok-olok Salat dan Zakat, PBNU: Kami Umat Islam Diajarkan untuk Menahan Emosi

Menurut Kyai Kholis, kepanitiaan sesungguhnya sudah melaksanakan tugasnya dengan baik. Jadi, kata dia ini semacam di intervensi, tanpa mengajak Ketua Umum Tanfidziyah selaku Mandatori sah Muktamar sebelumnya di Jombang. Akhirnya menjadi mubazir dan terkesan tidak taat pada aturan organisasi.

"Kami di PWNU DKI Jakarta melihat ini sebagai sebuah dinamika, kami juga berharap Pelaksanaan Muktamar nanti dapat berjalan dengan khidmat dan menjadi Muktamar yang berkualitas dan bermartabat. Semua pihak harus bisa menahan diri, tidak ikut-ikutan panas tetap adem dan jangan malah jadi provokator,” ujarnya.

Kyai Kholis dalam kesempatan sama mengimbau agar semua pihak harus kembali pada cita-cita luhur para pendiri NU yakni menegakkan ayat-ayat Allah melalui Jam'iyyah NU, bukan malah menjadikan NU sebagai ajang konflik kepentingan.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya