Varian Omicron Menular Berkali-kali, Bagaimana Yang Belum Vaksin?

Varian Omicron menyebar lebih cepat di Afrika Selatan dibanding Delta
Sumber :
  • Epidemiologist & health economist Eric Feigl-Ding @DrEricDing

VIVA – Munculnya Varian Omicron atau Varian B.1.1.529, membuat banyak pihak mempertanyakan efektivitas vaksin COVID-19. Varian ini muncul pertama kali di Afrika Selatan dan resmi dilaporkan ke WHO pada 24 November 2021. Sejumlah negara sudah melaporkan mendeteksi varian ini.

KPK Periksa Anggota DPR Fraksi PDIP Ihsan Yunus soal Dugaan Korupsi APD di Kemenkes

Spesialis penyakit dalam Dr Telly Kamelia, dalam program Apa Kabar Indonesia Pagi tvOne, Selasa 30 November 2021, menjelaskan bahwa varian Omicron ini bisa menularkan kembali pada orang hingga lebih dari 30 kali.

"Bisa bermutasi sampai 30 hari ini membuat pasien itu bisa tertular," kata Dr Telly, dalam penjelasannya di tvOne.

Singapore PM Lee Hsien Loong to Resign After Two Decades on Duty

Gejalanya, jelas dia, seperti sakit kepala hingga berhari-hari dan gampang lelah. Meski lebih ringan, tetapi kata dia penularan lebih cepat dan berkali-kali. Sehingga penyembuhan pasien bisa tidak sempurna, dan walau sudah dinyatakan sembuh tetapi tetap harus dipantau karena bisa langsung tertular lagi.

Efektivitas Vaksin

PM Singapura Lee Hsien Loong Mundur dari Jabatan, Ini Sosok Penggantinya

Mengenai efektivitas vaksin, Dr Telly mengatakan memang kalau dilihat dari awal munculnya di Afrika Selatan, yang mana negara itu tingkat vaksinasi masih rendah. Sementara banyak negara sudah masuk booster vaksin atau vaksinasi ketiga. 

"Tapi tetap saja kita waspada bahwa varian ini Omicron emang harus kita tetap waspadai walaupun gejala ringan dan negara kita sudah melakukan vaksinasi secara cepat dan efektif. Lebih baik untuk mencegah varian ini masuk ke Indonesia," katanya.

Terkait masyarakat di Indonesia yang belum divaksin, dia menyarankan satu-satunya cara yang bisa dilakukan adalah tetap menjaga protokol kesehatan 5 M. Katanya, cara ini tetap efektif untuk menghindarkan diri dari penularan.

"Maka untuk pasien yang tak pernah di vaksinasi maka cara terbaik pencegahan," katanya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya