BMKG: Cilegon Berpotensi Diterjang Tsunami Hingga 8 Meter

Ilustrasi tsunami.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan

VIVA - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengungkapkan adanya potensi bencana alam di tengah cuaca buruk yang melanda Indonesia. Salah satu bencana alam yang dapat terjadi adalah gelombang besar atau tsunami.

Cuaca Ekstrem Diprediksi Terjadi Selama Mudik Lebaran 2024, BMKG Minta Warga Waspada

"Kami berikan informasi zona yang rawan tsunami misalnya di Cilegon, Banten, itu juga tempat wisata di Selat Sunda dapat berpotensi skenario terburuk mengalami tsunami dengan ketinggian hingga 8 meter," kata Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati, dalam rapat dengar pendapat bersama Komisi V DPR, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu, 1 Desember 2021.

Kapal nelayan melintas di perairan pantai dipasangi rambu peringatan tsunami, Desa Kampung Jawa, Banda Aceh, Aceh, Minggu (22/12/2019). Pemasangan rambu kawasan bencana tsunami di sejumlah lokasi pantai daerah itu merupakan peringatan bagi warga pesisir.

Photo :
  • ANTARA FOTO/Ampelsa
Sembilan Daerah Siaga dan Waspada Cuaca Ekstrem, Menurut BMKG

Tak Bicara Daerah Lain

Namun, Dwikorita juga tidak berbicara selain Cilegon, apakah ada wilayah lain yang akan mengalami bencana alam serupa. Dia hanya berharap perayaan natal dan tahun baru dapat berjalan dengan lancar tanpa adanya bencana alam.

Gerhana Bulan Penumbra Siap Menyapa Malam Ini, Catat Jam dan Lokasinya

Baca juga: Heboh Awan Mirip Tsunami di Madura, Ini Penjelasan BMKG

Badai Tropis

Menurut Dwikorita, salah satu yang mengakibatkan adanya gelombang besar yakni karena tren pembentukan badai tropis yang meningkat setiap harinya. Menurut Dwikorita, setelah berkumpul badai tropis kembali muncul di sebelah Barat Bengkulu yang bergerak relatif ke arah Tenggara.

Banjir di Cilegon

Photo :
  • Tangkapan layar Twitter

"Seperti contohnya di sini, kemarin baru aja ada badai tropisnya toh. Ini posisinya berada di sebelah barat daya Bengkulu. Dan ini pengaruhnya adalah gelombang tinggi angin kencang, hujan lebat," ujarnya.

Desember-Januari

Dwikorita mempredikisi pada bulan Desember 2021 hingga bulan Januari dan Maret 2022 akan terjadi peningkatan pembentukan badai badai tropis. Menurutnya hal tersebut sangat dikhawatirkan memberi pengaruh terhadap keselamatan transportasi dan masyarakat terutama pada saat natal dan tahun baru.

"Semoga saja selama nataru nanti semuanya dapat berjalan dengan lancar dan selamat," ujarnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya